jpnn.com, SURABAYA - Kampus diberi keleluasaan untuk membuka prodi-prodi baru sesuai kebutuhan era industri 4.0. Peraturan tentang nomenklatur atau penamaan prodi (program studi) bakal dicabut untuk memberikan keleluasaan tersebut.
Jawa Pos mencoba konfirmasi terkait rencana pembukaan prodi-prodi baru yang keluar dari pakem di tiga PTN di Jawa Timur. Yakni di ITS Surabaya, Universitas Brawijaya Malang, serta Universitas Jember. Hasilnya di ketiga kampus negeri itu untuk sementara belum ada rencana membuka prodi baru dari yang selama ini sudah ada.
BACA JUGA: Ini 10 PTN Penerima SNMPTN 2018 Terbanyak
Rektor Universitas Brawijaya Malang Mohammad Bisri mengatakan mereka masih menuggu kepastian pencabutan regulasi tentang nomenklatur prodi oleh Menristekdikti Mohamad Nasir. Saat ini regulasi tentang nomenklatur prodi itu tertuang dalam Keputusan Menristekdikti Nomor 257/M/KPT/2017.
’’Setelah pencabutan kita akan mempersiapkan nama prodi-prodi yang sesuai dengan trend industri 4.0,’’ katanya saat dihubungi Jawa Pos.
BACA JUGA: PTN Badan Hukum Jangan Kalah dengan Kampus Asing
Bisri mengatakan untuk menghadirkan prodi baru sesuai dengan era industri 4.0 caranya bisa melalui pembukaan prodi yang benar-benar baru. Selain itu juga bisa mengubah nama prodi yang lama. Dia mengatakan pembukaan prodi baru di Universitas Brawijaya akan dikoordinasikan dengan senat akademik.
Rektor Universitas Jember (Unej) Hasan mengatakan ada rencana pembukaan prodi baru yakni mekatronika. Prodi ini nantinya di bawah fakultas teknik. Salah satu konsentrasi prodi mekatronika adalah mempelajari robotika. ’’Dikaji di internal. Belum diajukan ke Kemenristekdikti,’’ katanya.
BACA JUGA: PDIP Membantu Ribuan Siswa Jelang Masuk PTN
Hasan mengatakan prodi mekatronika sejatinya sudah banyak dibuka di kampus-kampus lain. Terkait prodi-prodi yang benar-benar baru, dia mengatakan tim Unej sempat mengkaji terkait industri kopi. Sebab di Jember terkenal sebagai salah satu pusat kopi di Indonesia. Jember juga memiliki Pusat Penelitian Kopi dan Kakao Indonesia.
’’(Prodi tentang kopi, Red) itu sempat menjadi bahan diskusi. Dikaji apakah menjadi peminatan dari sebuah prodi yang sudah ada atau prodi sendiri,’’ urainya.
Hasan mengatakan Presiden Joko Widodo sempat memberikan arahan supaya prodi dibuat lebih spesifik. ’’(Presiden, Red) sempat menyebut tentang kopi dan kelapa sawit,’’ jelasnya.
Rektor ITS Surabaya Joni Hermana mengatakan kampus ITS Surbaya sampai saat ini belum memiliki prodi baru yang terkait dengan industri 4.0.
Lain cerita dengan Univeristas Padjadjaran (Unpad). Rektor Unpad Tri Hanggono Achmad mengatakan tahun ini kampusnya membuka prodi baru yang dia klaim sesuai dengan permintaan era industri 4.0. ’’Prodi baru itu adalah Prodi Bisnis Digital,’’ katanya. Tri menjelaskan prodi baru ini dibuka untuk saringan SBM PTN.
Dia menjelaskan prodi Bisnis Digital itu mengkominasikan antara bisnis dengan teknologi informasi. Tri menjelaskan prodi Bisnis Digital ini nantinya masuk dalam Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB). ’’Karena core-nya ada di bisnis,’’ tuturnya. Salah satu yang dipelajari dalam bisnis digital itu adalah pengelolaan big data. Tri optimis prodi Bisnis Digital itu bakal ramai peminatnya.
Untuk tahun-tahun berikutnya, Tri mengatakan Unpad juga sudah menyiapkan prodi-prodi baru terkait era industri 4.0. Tetapi dia masih merahasiakannya. Tri juga mengatakan saat ini di program pascasarjana (S2) ada program kekinian seperti regional innovation (inovasi regional) dan sustainable science (ilmu pengetahuan berkelanjutan). (wan)
BACA ARTIKEL LAINNYA... 5 PTN jadi Contoh Pengembangan Profesi Tenaga Kesehatan
Redaktur & Reporter : Soetomo