Sejumlah Tokoh Mendirikan Yayasan Rumah Persatuan Ummat, Ini Tujuannya

Kamis, 30 September 2021 – 21:45 WIB
Acara peresmian berdirinya Yayasan Rumah Persatuan Ummat digelar di kawasan Sunter, Jakarta Utara, Rabu (29/9). Dokumen Yayasan Rumah Persatuan Ummat.

jpnn.com, JAKARTA - Sejumlah tokoh menggelar syukuran terbentuknya Yayasan Rumah Persatuan Ummat digelar di kawasan Sunter, Jakarta Utara, Rabu (29/9) kemarin.

Adapun, acara tersebut dilaksanakan dengan menerapkan protokol kesehatan (prokes) demi mencegah penularan Covid-19.

BACA JUGA: Eks Danjen Kopassus Tanggapi Tudingan Gatot soal TNI Disusupi PKI

Ketua Pembina Yayasan Rumah Persatuan Ummat Arwani Thomafi menyebut penyerapan dan pengelolaan zakat masih kecil sehingga pihak mendirikan lembaga tersebut.

Laporan Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) menyebut potensi zakat di Indonesia ini bisa mencapai Rp 320 triliun, tetapi pemanfaatan hanya 20 persen.

BACA JUGA: Tokoh Pemuda Adat Paser Menolak Keras IKN, Konflik Lahan dan SDM menjadi Sorotan

"Yayasan Rumah Persatuan Ummat ini didirikan sebagai sebuah ikhtiar untuk ikut menjadi bagian solusi bagi kita memaksimalkan potensi pengumpulan zakat, infak, dan sedekah," kata Arwani Thomafi dalam keterangan persnya, Kamis (30/9).

Dia mengatakan nantinya pengelola yayasan akan menyalurkan zakat, infak, dan sedekah yang terkumpul secara lebih tepat sasaran, akuntabel, transparan, dan bisa lebih amanah.

BACA JUGA: Heboh Tuduhan Gatot Nurmantyo soal TNI Disusupi PKI, Mahasiswa Ini Datangi Letjen Dudung

Menurut legislator Fraksi PPP itu, kehadiran yayasan harus mampu berada di tengah-tengah masyarakat sebagai bagian solusi di bidang ekonomi keumatan.

Yayasan tersebut juga hadir untuk memberikan kenyamanan dan kepercayaan kepada masyarakat melalui program-program yang jelas.

"Kami minta nanti teman-teman eksekutif di yayasan ini bisa menyiapkan program- program yang jelas, bisa dipahami oleh masyarakat, mudah dilaksanakan, transparansi, lalu teknis dalam penyalurannya, ketepatan sasarannya harus diperhatikan," tutur dia.

Gus Arwani berharap para eksekutif di yayasan itu mampu berkoordinasi dengan pihak Kementerian Sosial hingga BAZNAS agar sasaran dari program yang dibuat betul-betul tepat sasaran.

"Tentunya komitmen kami untuk menjalankan konteks fikih Islam, fikih zakatnya diperhatikan," jelas Wakil Ketua Komisi V DPR itu.

Ketua Yayasan Rumah Persatuan Ummat Ikbal Sayuti mengatakan pihaknya telah membuat rencana strategis jangka pendek, menengah, dan panjang.

BACA JUGA: Jelang Pengumuman Kelulusan PPPK Guru Tahap I, Ada Berita Gembira dari Komisi X

Contohnya, kata dia, di bidang pendidikan, yayasan itu akan membantu anak-anak, mahasiswa, dan para santri yang putus sekolah karena terdampak pandemi Covid-19.

"Jangka panjangnya mudah-mudahan kami bisa membangun suatu universitas yang gratis juga buat anak-anak yang kurang mampu," ungkap Ikbal.

Soal penyaluran zakat, Ikbal mengatakan pihaknya akan menentukan skala prioritas berdasarkan program dengan data yang akurat.

BACA JUGA: Tawaran Kapolri untuk Eks Pegawai KPK Pertaruhan Harga Diri Novel Baswedan Cs

"Konsep sebenarnya zakat itu bukan hanya untuk memberikan sekali saja, tetapi sebenarnya pemberdayaan. Jadi, kami tidak ingin yang kami berikan itu miskin terus, justru kita ingin berdayakan," ungkap pria bergelar haji itu.

Mengenai transparansi pengumpulan dan pengelolaan zakat, Ikbal menyebut yayasan tersebut akan membuat aplikasi yang bisa diakses publik.

"Jadi, sumbernya dari mana, uangnya dari mana, lalu disalurkan kemana, itu nanti bisa dilihat semuanya," pungkas Ikbal. (ast/jpnn)

Yuk, Simak Juga Video ini!


Redaktur : M. Fathra Nazrul Islam
Reporter : Aristo Setiawan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler