Sejumlah Tokoh Nasional Bakal Hadir di Maritime Awards, Ada Habib Luthfi

Minggu, 29 Januari 2023 – 20:46 WIB
Iwanshah Wibisono, cucu almarhum Ir. H. Djoeanda. Foto dok. Iwanshah W.

jpnn.com, JAKARTA - Sejumlah tokoh nasional dijadwalkan menghadiri pelaksanaan Maritime Awards yang digelar di pelabuhan Sunda Kelapa pada 10 Februari mendatang.

Maritime Awards ini merupakan upaya untuk menggerakkan pembangunan di sektor maritim sekaligus menjaga kedaulatan lautan Indonesia.

BACA JUGA: Letkol Edy Temui Habib Luthfi di Pekalongan, Lalu Membahas soal Ini

Tokoh yang akan hadir di antaranya, Sri Sultan Hamengkubuwono X, anggota Dewan Pertimbangan Presiden Habib Luthfi bin Yahya, Wakil Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Nono Sampono, Prof. Dr. Hasjim Djalal, M.A. 

Lalu, diplomat senior Indonesia, ahli hukum laut internasional, delapan gubernur provinsi kepulauan, 25 bupati dan wail kota dari kabupaten serta kota kepulauan. 

BACA JUGA: Maritime Awards 2022 Ditunda Tahun Depan, 2 Tokoh Nasional Ini akan Sampaikan Orasi Kebangsaan

 Juga praktisi, akademisi maritim seluruh Indonesia, Asosiasi Port Shipping dan Logistik, Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin), hingga para duta besar dari beberapa negara sahabat.

Fajar Bagoes Poetranto, ketua pelaksana Maritime Award sekaligus ketua Yayasan Biijana Paksi Sitengsu mengungkapkan selain memberikan anugerah (Maritime Award) kepada sejumlah tokoh nasional, Sri Sultan HB X dan Habib Muhammad Luthfi bin Yahya akan menyampaikan orasi kebangsaan terkait kedaulatan maritim Indonesia. 

BACA JUGA: Pesan Habib Luthfi di Rakernas Petanesia Jelang Pemilu 2024

"Sri Sultan HB X akan membawakan orasi bertema Indonesia Ocean Policy and Maritime Soeverignity," kata Fajar Bagoes Poetranto dalam keterangannya Minggu (29/1).

Habib Luthfi sebagai representasi Nahdlatul Ulama (NU) akan membuka rangkaian acara penganugerahan Maritim Award dan memberikan orasi tentang peradaban dan kejayaan maritim nusantara semasa Sultan Agung, Penguasa Kerajaan Mataram Islam. 

Maritime Award merupakan salah satu program utama kegiatan yang diselenggarakan oleh penyelenggara ISPEC (International Sea Port Exhibition and Conference) didukung oleh Keluarga Besar Ir. H. Djuanda Kartawidjaja dan Keluarga Besar Soedarpo Sastrosatomo serta Yayasan Biijina Paksi Sitengsu.

Nama kedua tokoh nasional ini akan disematkan menjadi nama penghargaan dalam Maritime Award nanti.

Penghargaan yang akan diberikan terdiri dari dua kategori utama, yakni Diplomasi Maritim, Perintis dan Praktisi di Bidang Maritim dan diberi nama Ir. H. Djuanda Kartawidjaja Award. Kategori Inisiator Kebijakan di Bidang Pembangunan Maritim yang akan menerima Soedarpo Sastrosatomo Award.

“Sebagai keluarga dari almarhum Bapak Ir. H. Djuanda Kartawidjaja, kami berterima kasih sekaligus bangga dengan penyelenggaraan Maritime Awards ini," tutur perwakilan keluarga sekaligus cucu almarhum Ir. H. Djuanda, Iwanshah Wibisono.

Dia menambahkan bangsa Indonesia harus jeli memanfaatkan kekayaan sumber daya laut untuk kesejahteraan rakyat sekaligus menjaga kedaulatan wilayah maritim Indonesia.

“Untuk memanfaatkan sumber daya laut, kami harus membangun sektor maritim, sudah ada political will dari pemerintah dan kini tinggal political done," ungkap Iwanshah Wibisono.

Lebih lanjut dikatakannya jika acara seperti ini sudah semestinya perbankan juga ikut dilibatkan. Tujuannya agar industri perbankan lebih aktif dan terlibat dalam pembangunan sektor maritim tanah air, seperti memberikan kredit lunak kepada para nelayan untuk membuat atau meremajakan peralatan menangkap ikan, mesin, hingga kapal mereka.

Harapannya dengan peralatan, mesin, dan kapal yang modern, nelayan dapat memperoleh hasil tangkapan lebih dan mampu melaut lebih jauh hingga ke zona ekonomi eksklusif (ZEE).

Di sisi lain, keberadaan nelayan dapat membantu tugas pemerintah dalam menjaga kedaulatan maritim Indonesia, mereka bisa memberikan informasi bila aktivitas mencurigakan maupun pihak asing di wilayah laut Indonesia. 

"Perbankan juga dapat memberikan kredit kepada pelaku industri transportasi laut, galangan kapal, cold storage, hingga pengolahan ikan, bahkan jika perlu perbankan juga dapat dilibatkan memberikan membangun serta meremajakan kapal KRI milik Indonesia,” kata Iwanshah Wibisono.

Sementara, almarhum Soedarpo Sastrosatomo merupakan seorang diplomat ulung, serta juru runding di beberapa perjanjian saat awal kemerdekaan Indonesia.

Sebelum mengundurkan diri jadi diplomat di Amerika Serikat (AS), dirinya sempat berkeliling Indonesia selama tiga bulan untuk mengamati bisnis apa yang bisa dijajaki apabila keluar dari dunia politik.

Dengan usaha yang cukup keras dan kegigihan akhirnya sedikit demi sedikit bisa membangun bisnis yang sukses. Perusahaan yang didirikannya, yakni PT. Samudera Indonesia menjadi (perusahaan) besar dan diperhitungkan di kancah internasional. (esy/jpnn)


Redaktur : Djainab Natalia Saroh
Reporter : Mesyia Muhammad

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler