jpnn.com - JAKARTA - Gagasan Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo untuk mengosongkan kolom agama di KTP terus mendapat kritikan.
Mantan Staf Khusus Presiden SBY, Andi Arief termasuk yang tidak setuju dengan gagasan itu.
BACA JUGA: Presiden Gencar Bahas Pemborosan Akibat Subsidi BBM
Andi yang saat mahasiswa aktif sebagai pemimpin Solidaritas Mahasiswa Indonesia untuk Demokrasi (SMID) menyarankan agar masyarakat tidak mendengarkan omongan Tjahjo Kumolo ini.
"Kalau diisi menangnya melanggar UUD atau UU. Lalu untuk apa kita memiliki menteri agama? Kalau kolom agama dikosongkan, berarti jenis kelamin juga kosongin, kasihan yang trans gender. Alamat rumah juga kosongin, (karena) kasihan dengan yang tidak punya rumah,” kritik Andi.
BACA JUGA: Susi: Media Memporakporandakan Kehidupan Kita
"Saran saya jangan dengerin menteri dalam negeri. Kosongin saja pikiran soal idenya. Persoalan kita ada di dalam negeri, bukan di soal isi kolom KTP,” demikian Andi Arief. (dem/RMOL)
BACA JUGA: Menhut Terapkan Moratorium Izin Kawasan Hutan
BACA ARTIKEL LAINNYA... Politikus PAN Sebut Dana Kartu Sakti Jokowi tak Jelas
Redaktur : Tim Redaksi