Sekjen Anwar Sanusi Tegaskan Komitmen Kemnaker Mengonsolidasikan Informasi Pasar Kerja

Selasa, 27 Juni 2023 – 22:17 WIB
Sekretaris Jenderal Kementerian Ketenagakerjaan Anwar Sanusi saat memberikan sambutan pada acara Konsolidasi Informasi Demand Pasar Kerja, Selasa(27/6). Foto: Dokumentasi Humas Kemnaker

jpnn.com, TANGERANG - Sekretaris Jenderal Kementerian Ketenagakerjaan Anwar Sanusi menegaskan Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) terus berkomitmen untuk mengonsolidasikan informasi demand pasar kerja dalam memenuhi kebutuhan perusahaan atau industri untuk mendapatkan tenaga kerja yang memiliki kompetensi.

"Salah satu upaya untuk mengonsolidasaikan informasi demand pasar kerja tersebut adalah dengan meningkatkan pelayanan informasi pasar kerja," kata Sekjen Anwar Sanusi ketika memberikan sambutan pada acara Konsolidasi Informasi Demand Pasar Kerja, Selasa(27/6).

BACA JUGA: Kemnaker akan Berikan Penghargaan Kepada Mediator Hubungan Industrial Berkinerja Baik

Sekjen Anwar menyampaikan adanya bonus demografi akan berdampak baik bagi pembangunan Indonesia.

Pasalnya, pada saat tersebut penduduk usia produktif berjumlah dua kali lipat dari penduduk non-produktif, sehingga berpeluang menjadi pendorong percepatan pertumbuhan ekonomi Indonesia.

BACA JUGA: Kemnaker Gelar Munas AHMI, Dirjen PHI dan Jamsos Sampaikan 3 Pesan Penting

Di sisi lain, bonus demografi juga dapat menjadi ancaman bagi Indonesia.

Menurut Sekjen Anwar, dengan banyaknya jumlah penduduk produktif berpeluang menambah angka pengangguran jika tidak disertai dengan peningkatan kualitas tenaga kerja dan penciptaan lapangan kerja.

"Ini menjadi catatan bagi kita, jika pengangguran masih didominasi oleh angkatan kerja lulusan pendidikan sekolah menengah ke bawah, sehingga kompetensi dan daya saing tenaga kerja masih sangat kurang," ungkap Sekjen Anwar.

Sekjen Anwar menyampaikan berdasarkan laporan Asia-Pasific Economic Cooperation (APEC) 2015 yang menyebutkan, Indonesia tidak mengalami kekurangan jumlah lulusan sekolah, melainkan kekurangan angkatan kerja dengan keahlian yang tepat untuk bekerja.

Data World Digital Competitiveness 2021 juga mencatat, daya saing digital di Indonesia berada pada peringkat 53 dari 64 negara.

Kondisi ini menunjukkan bahwa di tengah ledakan adopsi teknologi, daya saing digital Indonesia masih rendah.

"Digitalisasi telah membawa perubahan terhadap jenis pekerjaan dan keahlian yang dibutuhkan di pasar kerja," bebernya.

Sekjen Anwar pun mengingatkan, tantangan terberat bangsa Indonesia dalam menghadapi era teknologi adalah menyiapkan SDM yang unggul serta berdaya saing tinggi.

"SDM unggul Indonesia harus mampu bersaing, dan siap menghadapi tantangan global serta revolusi industri saat ini," pungkasnya. (mrk/jpnn)


Redaktur : Sutresno Wahyudi
Reporter : Sutresno Wahyudi, Sutresno Wahyudi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler