jpnn.com, JAKARTA - Sekretaris Jenderal Pimpinan Pusat Dewan Masjid Indonesia (DMI) Imam Addaruqutni berharap salat berjemaah di masjid bisa diselenggarakan dengan mengikuti protokol kesehatan pada masa new normal.
Misalnya, kata dia, para jemaah melaksanakan salat dengan memperhatikan jaga jarak. Jarak antarjemaah bisa dibatasi satu meter.
BACA JUGA: Kalimat Anies Baswedan Usai Salat Jumat Berjemaah
"Jadi kami tetap menyampaikan pesan saf rapat itu sangat relatif, dalam arti berkaitan dengan persoalan yang menjadi kendala, ini ada ancaman COVID-19, penularan dengan jarak minimal satu meter. Maka saf satu meter kami sebut sudah rapat," ucap Imam dalam diskusi virtual yang disiarkan akun Youtube BNPB Indonesia, Jumat (5/6).
Menurut dia, saf salat belum bisa rapat dengan menempel badan antarjemaah. Salat perlu disesuaikan dengan cara baru demi mencegah penularan COVID-19.
BACA JUGA: Simak, Pernyataan Bu Khofifah tentang Salat Jumat di Masjid, Ingat 11 Syarat
"Jadi bukan harus nempel badan dan sebagainya seperti sebelumnya. Ini new normal, kami katakan begitu, kebiasaan baru yang tidak terjadi pada kebiasaan sebelumnya," ungkap dia.
Menurut Imam, masjid juga perlu menyediakan hand sanitizer yang bisa digunakan jemaah sebelum memulai salat.
Jika diperlukan, lanjut dia, terdapat petugas yang melakukan pemeriksaan suhu tubuh dengan menggunakan thermo gun, sebelum jemaah memasuki masjid.
"Thermo gun kalau ada. Kalau tidak ada, para takmir masjid memegang peran kunci di situ, untuk selalu memberikan peringatan kepada jemaah," ujar dia. (mg10/jpnn)
Video Terpopuler Hari ini:
Redaktur & Reporter : Aristo Setiawan