Sekjen Kemnaker Harap Kerja Sama dengan Swiss Tingkatkan Manfaat Bagi Pekerja & Pengusaha

Jumat, 07 Juni 2024 – 22:10 WIB
Sekretaris Jenderal Kementerian Ketenagakerjaan Anwar Sanusi (empat dari kiri) saat melakukan pertemuan bilateral dengan Sekretaris Negara untuk Urusan Ekonomi, Pendidikan, dan Penelitian Swiss Boris Zürcher di sela-sela Konferensi Perburuhan Internasional di Jenewa. Foto: Dokumentasi Humas Kemnaker

jpnn.com, JENEWA - Pertemuan bilateral antara Sekretaris Jenderal Kementerian Ketenagakerjaan (Sekjen Kemnaker) Anwar Sanusi dengan Sekretaris Negara untuk Urusan Ekonomi, Pendidikan, dan Penelitian Swiss Boris Zürcher menghasilkan berbagai kesepakatan penting.

Salah satunya Indonesia dan Swiss berkomitmen memperkuat kerja sama di bidang ketenagakerjaan yang memberikan banyak manfaat bagi pekerja dan pengusaha di kedua negara.

BACA JUGA: Kemnaker Sambut Baik UU KIA, Bisa Tingkatkan Pelindungan & Kesejahteraan Pekerja

Sekjen Anwar menyampaikan salah satu fokus utama adalah membahas isu Transisi Adil (Just Transition) untuk memastikan pekerja dan pengusaha tidak terdampak negatif oleh perubahan ekonomi.

"Kami berkomitmen untuk mengembangkan kebijakan yang mendukung transisi ekonomi yang adil dan berkelanjutan sambil meminimalkan dampak negatif pada pekerja dan pengusaha," ujar Sekjen Anwar saat melakukan pertemuan bilateral di sela-sela Konferensi Perburuhan International (ILC), Jenewa, Kamis (6/6).

BACA JUGA: Bertemu Menteri Tenaga Kerja Turki, Menaker Ida Fauziyah Bahas Berbagai Langkah Strategis

Kebijakan ini diharapkan dapat menciptakan lapangan kerja berkelanjutan, perlindungan sosial yang lebih baik, dan lingkungan bisnis yang sehat.

Selain itu, pertemuan ini juga membahas persiapan untuk pertemuan Kelompok Kerja Bersama (Joint Working Group/JWG) Indonesia-Swiss yang akan diadakan di Labuan Bajo, Indonesia pada November 2024.

BACA JUGA: Menaker Ida Serukan Pentingnya Dialog Sosial di Konferensi Perburuhan Internasional

JWG adalah dialog antara Indonesia dan Swiss yang diadakan setiap tahun dan melibatkan unsur tripartit (pekerja, pengusaha, dan pemerintah) masing-masing negara.

"Pertemuan ini penting untuk meninjau kemajuan dan menetapkan tujuan baru dalam kerja sama kita," tambah Sekjen Anwar.

Poin penting lainnya adalah perpanjangan Nota Kesepahaman (MoU) antara Indonesia dan Swiss.

MoU ini telah menjadi kerangka kerja yang penting untuk berbagai inisiatif bersama.

"Dengan memperpanjang MoU, kita dapat terus membangun capaian yang sudah ada dan mengeksplorasi area kerja sama baru yang menguntungkan kedua negara," ujarnya.

Program kerja sama pengembangan Better Work dari ILO yang telah meningkatkan kondisi kerja di Indonesia juga mendapat sorotan dalam pertemuan ini.

"Program Better Work ILO telah membawa dampak positif yang signifikan bagi kondisi kerja di Indonesia. Kami sangat menghargai dukungan dan kerja sama dari pihak Swiss," ungkapnya.

Pertemuan juga membahas Perjanjian Pertukaran Tenaga Kerja Muda (AEYP) untuk meningkatkan partisipasi pekerja muda Indonesia di Swiss.

"Kami berharap dapat meningkatkan partisipasi pekerja muda Indonesia di Swiss melalui dialog konstruktif dan kerja sama yang erat," pungkas Sekjen Anwar Sanusi. (mrk/jpnn)


Redaktur : Sutresno Wahyudi
Reporter : Sutresno Wahyudi, Sutresno Wahyudi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler