Sekjen Kemnaker Ingin Side Event C20 jadi Ajang Berbagi Pengalaman Mengatasi Pandemi

Selasa, 08 Maret 2022 – 17:50 WIB
Sekjen Kemnaker Anwar Sanusi saat memberikan sambutan bertajuk "Dari Indonesia, Berbuat Lebih kepada Warga Dunia yang Rentan" di Nusa Dua, Kabupaten Badung, Bali, Selasa (8/3). Foto: Dokumentasi Kemnaker

jpnn.com, NUSA DUA - Sekretaris Jenderal Kementerian Ketenagakerjaan Anwar Sanusi mengingatkan untuk pulih dari pandemi Covid-19 tidak bisa dilakukan sendiri oleh suatu negara, melainkan harus secara bersama-sama sebagai warga dunia.

Karena itu, dia berharap melalui forum Side Event C20 Kick-Off Meeting yang digelar di Nusa Dua, Bali, menjadi tempat bagi para peserta berbagi pengalaman mengenai situasi kelompok rentan dan marjinal di Indonesia, khususnya pekerja, pada masa pandemi.

BACA JUGA: Kemnaker dan BI Berkolaborasi Tingkatkan Laporan Keuangan Digital bagi TKM

Selain itu, berbagi pengalaman mengenai upaya dan kendala yang dihadapi dalam proses meningkatkan kondisi kehidupan sosial-ekonominya di masa pandemi Covid-19.

"Saya berharap melalui forum ini kita mengambil intisari dari upaya-upaya Indonesia, yang mungkin saja dapat menjadi contoh bagi warga negara dunia rentan lainnya," kata Sekjen Anwar Sanusi saat memberikan sambutan bertajuk "Dari Indonesia, Berbuat Lebih kepada Warga Dunia yang Rentan" di Nusa Dua, Kabupaten Badung, Bali, Selasa (8/3).

BACA JUGA: Kemnaker Gelar FGD, Dorong Kepatuhan Penerapan Persyaratan Norma K3 Lingkungan Kerja

Dia mengatakan dampak pandemi dirasakan secara tidak merata pada kasus Indonesia.

Dampak lebih berat dialami oleh angkatan kerja lapisan menengah ke bawah, khususnya angkatan kerja perempuan.

BACA JUGA: Menaker Ida Fauziyah Ingin Hasil Pembahasan EWG G20 Bermanfaat untuk Indonesia dan Dunia

Pada kelompok pekerja, dampak pandemi lebih berat dirasakan oleh empat kelompok pekerja, yaitu pekerja yang beralih dari lapangan usaha industri ke lapangan usaha pertanian, pekerja yang beralih dari sektor formal ke informal, pekerja di lapangan usaha akomodasi makan-minum, serta pekerja migran.

Pada kategori pengangguran dampak pandemi dirasakan lebih berat oleh kelompok usia muda, berpendikan menengah, laki-laki, di perkotaan.

Selain itu, kerentanan kondisi pekerja saat masa pandemi ini kemungkinan besar juga sangat dirasakan oleh pekerja penyandang disabilitas dan pekerja anak.

"Mengingat ketidakpastian ekonomi-politik global, kerentanan struktur ketenagakerjaan Indonesia pada masa pandemi dan momentum pelaksanaan G20, maka saya melihat bahwa acara diskusi kita pada pagi hari ini, sangat penting peranannya," ujarnya.

Sekjen Anwar menambahkan, Side Event C20 Kick-Off Meeting juga sekaligus berfungsi sebagai anti-tesis dari gejala-gejala nasionalisme sempit dan reaktif yang muncul dalam upaya pemulihan ekonomi global saat ini.

Contohnya pada 2021, terjadi fenomena vaccine nationalism, yaitu negara kaya mengutamakan stok vaksin secara berlebihan untuk negaranya sendiri dulu, sehingga distribusi vaksin dan pemulihan pandemi global menjadi tidak merata.

"Kita tentunya mengharapkan agar nasionalisme sempit seperti ini tidak menjalar kepada ranah kehidupan sosial-ekonomi lainnya. Apalagi semangat kita adalah semangat pembangunan inklusif, di mana kemanusiaan universal adalah pondasinya," ujarnya. (mrk/jpnn)


Redaktur : Sutresno Wahyudi
Reporter : Sutresno Wahyudi, Sutresno Wahyudi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler