jpnn.com, JAKARTA - Sekretaris Jenderal MPR, Ma’ruf Cahyono berharap para netizen dapat ikut membantu tugas MPR dalam membumikan dan membunyikan Pancasila melalui bahasa yang mudah dicerna pada komunitas blogger masing-masing. Menurutnya, membumikan dan membunyikan Pancasila ini tidak hanya pada tataran pemahaman, tetapi juga pada tataran penyadaran dan menstimulasi agar Pancasila menjadi perilaku sehari-hari.
“Kita berharap para netizen ini bagaimana memberi pemahaman kepada masyarakat. Syukur-syukur bisa menyadarkan dan menstimulasi menjadi perilaku,” kata Ma’ruf Cahyono dalam “Ngobrol Bareng MPR” bersama Netizen Jakarta, di Ruang Delegasi Komplek Parlemen, Jakarta, Senin petang (5/6/2017).
BACA JUGA: Polisi Harus Bersikap Adil Soal Persekusi
“Ngobrol Bareng MPR” menjelang berbuka puasa ini diikuti sekitar 100 orang netizen yang terpilih dari sekitar 200 netizen yang mendaftar untuk mengikuti kegiatan ini.
Menyampaikan pesan dari Ketua MPR, Ma’ruf Cahyono mengatakan inti dari “Ngobrol Bareng MPR” adalah untuk mendorong para netizen ikut serta dalam menyebarluaskan tugas MPR yaitu internalisasi Pancasila, UUD NRI Tahun 1945, NKRI, Bhinneka Tunggal Ika.
BACA JUGA: Zulhas Ajak Netizen Gunakan Medsos untuk Menambah Saudara
“Agar tugas MPR itu bisa sampai kemasyarakat dengan bahasa yang mudah sehingga masyarakat mempunyai pola pikir yang mendorong menjadi perilaku sehari-hari,” katanya.
Menurut Ma’ruf Cahyono, para netizen dan blogger mempunyai cara-cara yang pas. Melalui tulisan di blog masing-masing maka pesan MPR bisa sampai pada segmentasi masing-masing blogger.
BACA JUGA: Penting Untuk Memadukan Ilmu Agama dan Umum
“Jadi para netizen ikut berpartisipasi menuju pada sasaran sosialisasi nilai-nilai ke-Indonesiaan,” ujarnya.
Kepada para netizen, Ma’ruf juga mengungkapkan kegiatan-kegiatan penting MPR, di antaranya Konperensi Etika Kehidupan Berbangsa dan Bernegara yang berlangsung menjelang peringatan Hari Lahir Pancasila 1 Juni.
“Ada banyak kata kunci dalam Etika Kehidupan Berbangsa dan Bernegara yang terkandung dalam Tap MPR No. VI Tahun 2001, seperti gotong royong, kemandirian, budaya malu. Silakan untuk diterjemahkan masing-masing menjadi tulisan dengan bahasa yang sesuai dengan komunitasnya,” pintanya.
Ma’ruf Cahyono yakin bila para netizen ikut bergerak pasti memberikan kontribusi pada pembangunan karakter bangsa. “Sebab, pembangunan karakter bangsa menjadi kewajiban semua pihak tidak hanya MPR,” ucapnya.(adv/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Percayalah, Rakyat Jadi Susah kalau Indonesia Rusuh
Redaktur : Tim Redaksi