Sekjen MPR: Generasi Muda NU Harus Bersatu, Cerdas, dan Optimistis

Minggu, 26 Desember 2021 – 16:08 WIB
Sekjen MPR RI Ma'ruf Cahyono. Foto: Humas MPR RI

jpnn.com, PURWOKERTO - Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) danIkatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU) Cabang Banyumas menggelar talk show kebangsaan dengan prokes yang ketat pada Sabtu (25/12).

Talk show yang digelar di salah satu aula hotel di Purwokerto, Banyumas, Jateng, itu diselenggarakan untuk mendinamiskan Konferensi Cabang XI IPNU dan IPPNU.

BACA JUGA: Pimpinan MPR Dorong Masyarakat Berkarakter dan Cepat Beradaptasi agar Bisa Bersaing

“Kami akan menggelar konferensi di awal Januari 2022,” ujar Ketua IPNU Banyumas Aditya Ageng.

Aditya mengatakan, selain untuk mendinamiskan konferensi, talk show ini digelar sebagai jalan untuk menyemai kembali semangat kebangsaan di kalangan generasi muda.

BACA JUGA: MPR Dorong Pelaku Usaha Bangkit dari Pandemi Covid-19

“Agar kita semakin paham dengan nilai-nilai kebangsaan dan selanjutnya mengimplementasikan dalam keseharian,” tuturnya.

Dalam talk show, Aditya mengatakan bahwa pengurus mengundang Sekretaris Jenderal (Sekjen) MPR Dr. Ma’ruf Cahyono SH., MH., untuk menjadi narasumber.

BACA JUGA: Ketua MPR Bamsoet Dukung BIJB Kertajati Buka Penerbangan Haji dan Umrah

“Kami pilih Pak Ma’ruf karena sosok yang tepat untuk membahas masalah kebangsaan,” tuturnya.

Saat pemaparan, Ma’ruf Cahyono senang organisasi IPNU dan IPPNU Banyumas menyelenggarakan konferensi.

Menurut alumnus Fakultas Hukum Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) Purwokerto itu, digelarnya konferensi tersebut menunjukkan bahwa roda organisasi atau regenerasi telah berjalan.

“Seperti NU yang selepas melaksanakan muktamar di Lampung,” ujarnya.

Dalam talk show ini, Ma’ruf Cahyono menyebut generasi muda mempunyai peran penting dalam sejarah perjalanan bangsa.

Ketua Keluarga Alumni Fakultas Hukum (KAFH) Unsoed itu, generasi muda sejak 1908, 1928, 1945, 1966, 1998, serta momen-moment penting yang lain telah berkontribusi untuk membangun peradaban dan perubahan bangsa.

“Generasi muda harus tetap memiliki eksistensi,” ujarnya.

Eksistensi diperlukan karena bangsa ini kelak akan didominasi generasi muda.

Sebagai pelanjut tongkat estafet kepemimpinan, pria yang menjad dosen magister hukum di berbagai perguruan tinggi mendorong mereka agar cerdas.

Bekal kecerdasan inilah yang akan membuat generasi muda mampu menyambut masa yang akan datang karena memiliki daya saing.

Kelompok ini disebut harus bersatu, cerdas, dan optimistis.

“IPNU dan IPPNU harus menjadi generasi muda yang bersatu, cerdas, dan optimistis,” tegas Ma'ruf.

Menurut Ma’ruf, generasi muda juga perlu memiliki jati diri bangsa yang kuat.

Jati diri bangsa ini bersumber dari Pancasila.

Perlu diingat, suatu bangsa tak akan menjadi besar kalau tak ditopang fondasi yang kuat.

“Nilai-nilai Pancasila inilah yang menjadi jati diri kita,” papar pria yang masuk dalam 100 tokoh yang berpengaruh di Jawa Tengah itu.

Pancasila, menurut Ma’ruf, jangan hanya sekadar dihafal. Nilai-nilai yang ada juga diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari.

''Dengan mengimplementasikan nilai-nilai yang ada maka kita akan mencintai dan bangga pada Indonesia,” ujar pria yang sedang menambah gelar doktor di Program Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia itu. (mrk/jpnn)

Kamu Sudah Menonton Video Terbaru Berikut ini?


Redaktur : Tarmizi Hamdi
Reporter : Tarmizi Hamdi, Tarmizi Hamdi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler