jpnn.com - JAKARTA - Sekjen Partai NasDem Patrice Rio Capella seakan hilang dari peredaran usai diperiksa KPK sebagai saksi kasus suap hakim PTUN Medan pada 23 September lalu. Sampai sekarang dia belum sekalipun memberi penjelasan atau klarifikasi kepada awak media mengenai pemeriksaan dirinya di markas komisi antirasuah itu.
Rekan satu partainya Akbar Faisal pun mengaku tidak tahu di mana orang nomor dua DPP NasDem itu. Padahal keduanya sama-sama duduk di Komisi III DPR.
BACA JUGA: Jokowi Tetapkan Hari Santri, Ansor Harapkan Kurikulum Pesantren Juga Diakui
"Enggak tahu (di mana Rio), saya enggak pernah lihat, gak pernah komunikasi juga," kata Akbar kepada wartawan saat ditemui di Hotel Sari Pan Pacific, Jakarta, Rabu (14/10).
Rio selama ini dikenal sering cuap-cuap kepada awak media di DPR. Dia juga aktif menyuarakan pandangan Fraksi NasDem baik dalam rapat komisi maupun paripurna. Namun sejak diperiksa KPK dia jarang terlihat di Senayan.
BACA JUGA: Tahun Baru Islam, Ini Pesan Menteri Marwan
Saat ditanya apakah Rio sedang bersembunyi lantaran takut dijerat KPK dalam kasus suap PTUN Medan, Akbar enggan menanggapi. Yang jelas dia yakin tidak ada kader NasDem yang terlibat di kasus tersebut.
"Wartawan cari dong (di mana Rio), masa gak bisa. Saya hanya ingin mengatakan bahwa NasDem tidak ada urusan dengan itu (kasus PTUN)," tegas bekas kader Hanura ini.
BACA JUGA: 3,4 Detik Mencengangkan Ledakan di Pabrik Mandom
Perilaku aneh Rio sebenarnya sudah terlihat sehabis diperiksa penyidik KPK. Ketika itu dia langsung bergegas kabur meninggalkan markas komisi antirasuah itu tanpa bersedia diwawancara media.
Informasi yang dihimpun, Rio diperiksa untuk mendalami pertemuan antara tersangka suap PTUN Medan Gatot Pujo Nugroho dengan petinggi NasDem di kantor DPP partai anyar itu pada bulan Mei 2015 lalu.
KPK mensinyalir pertemuan tersebut merupakan rangkaian dari peristiwa suap yang juga menjerat bekas ketua Mahkamah Partai NasDem Otto Cornelis Kaligis. (dil/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Polisi Ungkap Kasus Ledakan di PT Mandom: 28 Tewas, 31 Luka Bakar
Redaktur : Tim Redaksi