MISRATA - Pasukan koalisi NATO sepertinya mulai habis kesabaran dalam menghadapi perlawanan pasukan pemimpin Libya Muammar KadhafiSekjen NATO Anders Fogh Rasmussen menyatakan, tidak ada waktu lagi bagi Kadhafi untuk menunda pengunduran dirinya.
"Permainan sudah selesai bagi Kadhafi
BACA JUGA: ASEAN Sepakat Lindungi Buruh Migran
Dia seharusnya menyadari bahwa cepat atau lambat, tidak ada lagi masa depan bagi rezimnya," tegasnya kepada stasiun televisi CNN kemarin (9/5)BACA JUGA: SBY: Nuklir Bukan Pilihan Utama Indonesia
Waktunya telah habisMantan perdana menteri (PM) Denmark itu optimistis bahwa Kadhafi segera kehilangan kursi kekuasaan yang telah didudukinya berpuluh-puluh tahun
BACA JUGA: KTT ASEAN Tak Bahas Spesifik soal Osama
Keyakinannya itu didasarkan pada efek "angin perubahan" yang berembus dari revolusi di Afrika Utara dan Timur Tengah, kematian Osama Bin Laden, dan meningkatnya tekanan terhadap Taliban di Afghanistan.Pasukan NATO terus meningkatkan serangan udaranya di Libya untuk mematahkan perlawanan loyalis Kadhafi sejak Maret laluNamun, mereka gagal mencegah pasukan pemerintah membunuh ratusan warga sipil di kota-kota yang dikuasai oposisiPadahal, tujuan resolusi PBB yang diamanatkan kepada NATO adalah melindungi warga sipil Libya dan memberlakukan zona larangan terbang.
"Kita harus menyadari bahwa tidak ada solusi yang bisa dilakukan melalui jalur militerKita memerlukan solusi politik untuk memecah kebuntuan ini," kilah Rasmussen
Keyakinan NATO justru terbantahkan oleh kondisi terakhir perang di Kota MisrataPasukan loyalis Kadhafi terus menggempur pertahanan oposisi untuk menguasai kota penting di Libya tersebut.
Asap pekat membumbung tinggi dan menutupi langit Misrata setelah sebuah depot bahan baker minyak (BBM) diledakkan oleh pasukan pro-KadhafiAntrean panjang pun terjadi di sejumlah pom bensin kemarin (9/5) karena ada kekhawatiran bahwa akan terjadi kelangkaan minyak dalam beberapa hari ke depan(AFP/AP/cak/dwi)
BACA ARTIKEL LAINNYA... ASEAN Sepakat Perangi Bajak Laut
Redaktur : Tim Redaksi