jpnn.com - BANDUNG - Sekjen DPP PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto menghadiri Festival Pencak Silat Banteng Wulung Cup 2023 se-Bandung Raya di GOR Pajajaran, Bandung, Jawa Barat, Sabtu (4/3).
Acara itu dihadiri pula oleh inisiator festival sekaligus anggota DPR dari Dapil Jawa Barat TB Hasanuddin.
BACA JUGA: Djarot Pesimistis Anies Bakal Membangun IKN Nusantara, Begini Kata Hasto
Hadir pula Ketua DPD PDIP Jawa Barat Ono Surono dan Sekretaris DPD PDIP Jabar Ketut Sustiawan serta anggota DPR RI Niko Siahaan dan Wakil Ketua DPRD Jawa Barat Ineu Purwadewi Sundari.
Hasto mengapresiasi festival pencak silat yang digagas oleh TB Hasanuddin.
BACA JUGA: Hasto Sebut Risma Mencuci Mobil bukan Pencitraan, tetapi Menunjukkan Keteladanan
Menurutnya, pria yang akrab disapa Kang TB itu memiliki profil yang lengkap, mulai dari purnawirawan TNI bintang dua, anggota DPR, dan penggemar pencak silat.
“Ilmu silatnya ini bisa menghancurkan lawan-lawannya yang mau menghancurkan NKRI. Ketika ada pihak-pihak pada waktu itu yang mengancam kewibawaan Pak Jokowi, saya lihat Kang TB ini menampilkan kebolehannya di dalam ilmu nusantara, yang menurut saya, dari tampilan tadi sungguh menampilkan silat begitu cepat, kokoh fondasinya, dan belajar dari alam,” kata Hasto
BACA JUGA: Pusat Kebudayaan Bali Rampung pada 2025, Trisakti Bung Karno Digelorakan
Di sisi lain, Hasto mengatakan Proklamator RI Bung Karno pernah belajar di kampus yang kini dikenal dengan Institut Teknologi Bandung (ITB). Dosen ilmu pertahanan di Universitas Pertahanan (Unhan) itu mengatakan Bung Karno juga memahami bagaimana kebudayaan di Bumi Pasundan ini.
Bung Karno, lanjut Hasto, ketika dikejar kolonialisme Belanda karena berpidato sangat keras mengenai kemerdekaan, kerap dicari hingga ke desa-desa di Bandung.
“Ketika Bung Karno masuk ke desa-desa, Bung Karno melihat bagaimana silat tumbuh ini menyatu dari bagian dari kehidupan masyarakat Indonesia,” kata Hasto.
Dia juga menyampaikan Bung Karno pernah meminta Wakil Perdana Menteri RI Chaerul Saleh untuk mewajibkan pendidikan silat kepada anak SD, SMP, dan SLTA. Sebab, silat ini akan membangun kepribadian bangsa yang tangguh sekaligus sebagai upaya bela negara sejak dini.
Festival Pencak Silat Banteng Wulung Cup 2023 se-Bandung Raya di GOR Pajajaran, Bandung, Jawa Barat, Sabtu (4/3). Foto: Dok PDIP.
Politikus asal Yogyakarta itu menganggap silat juga bisa mendorong anak-anak untuk menjauhi kekerasan.
Hasto meyakini tidak ada kasus seperti yang menjadi perhatian akhir-akhir ini, misalnya peristiwa penganiayaan anak pejabat Ditjen Pajak, Mario Dandy Satriyo terhadap putra pengurus GP Ansor, David Ozora.
“Kalau silat ini dilatih dari anak-anak, maka kami meyakini kepribadiannya akan mantap, sehingga anak-anak ini tidak tergoda untuk menggunakan kekerasan. Justru dengan belajar silat, dia akan menyadari bahwa silat akan digunakan untuk kemanusiaan,” katanya.
Silat tidak dipakai untuk kekerasan. Silat untuk membentengi diri, untuk membela diri, bahkan untuk memperjuangkan apa yang disebut sebagai keadilan itu. Silat membangun cinta tanah air dan semangat bela negara,” pungkas Hasto Kristiyanto. (boy/jpnn)
Redaktur & Reporter : M. Kusdharmadi