jpnn.com, JAKARTA - Sekretaris Jenderal DPP PDI Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto mengakui menari kecak telah melahirkan pengalaman batin khusus baginya.
Hasto pun bertekad tidak akan berhenti sampai pada melakukan tari kecak saja.
BACA JUGA: Sambut HUT PDIP, Hasto Memenuhi Janjinya Menari Kecak
Pria asal Yogyakarta itu akan belajar tari topeng, setelah menyelesaikan menari kecak yang akan ditampilkan pada untuk HUT PDIP pada 10 Januari 2022 nanti.
"Ketika menari ini saya, kan, menyatukan seluruh alam batin bahwa ini ekspresi kepada Sang Mahapencipta yang dilakukan oleh umat manusia terutama di Bali,” kata Hasto di Anjungan Bali, TMII, Jakarta Timur, Kamis (23/12).
BACA JUGA: Jawaban Menohok Hasto Bagi Penentang Ambang Batas Pencalonan Presiden 20 Persen
Oleh karena itu, lanjut Hasto, ketika berpasrah dalam tari itu, semua bergerak mengikuti irama.
“Saya tidak berpikir bagaimana tarian saya. Yang saya pikirkan adalah bagaimana menjiwai peran itu, sebagai Sugriwa. Yang dalam konteks ini berdedikasi kepada Rama dalam melawan berbagai bentuk angkara murka," urai Hasto.
BACA JUGA: Sekjen PDIP Segera Bayar Kaul Menari Kecak selama 3 Jam
Dia mengaku merasakan semuanya mengalir dan bergerak.
Hasto bahkan mengaku kaget ketika melihat foto-fotonya saat tampil menari kecak.
Sebab, dalam menari itu dia mengikuti seluruh instrumen rasa.
Instrumen rasa itu kemudian menggerakkan pikir, dan badan, sehingga semua seirama dalam keharmonian bersama gerakan yang lain.
“Itu yang saya rasakan," tegas Hasto.
Hujan rintik-rintik saat pementasan tari kecak, kata Hasto, makin membuat suasana lebih dramatis.
Hampir tiga jam proses rekaman pengambilan gambar berlangsung.
Hasto mengatakan tidak berhenti hanya melakukan tari kecak ini.
Dia mengaku akan mengikuti pelatihan menari.
Meskipun saat ini dia juga disibukkan dengan menempuh studi doktoral di Universitas Pertahanan (Unhan) RI.
"Saya ingin sekali belajar menari topeng. Saya pingin menari topeng," kata Hasto.
Dia mengaku akan mengundang pelatih tari dari Paguyuban Wayang Orang Bharata, yang berada di Senen, Jakarta Pusat.
Hasto mengaku sudah beberapa kali menonton pementasan wayang orang di sana.
Bagi pria asal Yogyakarta itu, menari membuatnya merasakan seperti berkontemplasi.
Dengan menari, ujar dia, mata hati terbuka, dan seluruh panca indera mendengarkan, dan irama menggerakkan badan mengayun, mengalir mengikuti instrumen.
"Meski ada skenario, tetapi pada saat pentas semacam ada yang menuntun, hanya bisa dirasakan, sehingga itu sesuatu yang dinamis dan natural sifatnya," pungkas Hasto.
HUT PDIP pada Januari 2020 nanti mengangkat tema "Bangunlah Jiwa dan Badannya untuk Indonesia Raya".
Tema itu dipilih karena PDIP ingin menggelorakan semangat kebangkitan pascapandemi yang melanda dunia dan Indonesia sejak awal 2020 lalu. (boy/jpnn)
Kamu Sudah Menonton Video Terbaru Berikut ini?
Redaktur & Reporter : Boy