jpnn.com, JAKARTA - Ketua Umum PSI Grace Natalie kembali diserang di media sosial. Kali ini karena video jenaka berisi pesan optimisme yang baru saja diluncurkannya. Sebagian orang sinis mengejek video tersebut.
Abi Rekso, selaku sekjen Pergerakan Indonesia salah satu yang mengapresiasi video itu. Menurutnya, ini adalah sebuah pemecah kebuntuan politik akibat intensitas ketegangan politik.
BACA JUGA: Setuju dengan Prabowo, PSI: Arah Pembangunan Keliru di Era SBY
"Grace meberikan 'ice breaker' buat banyak orang. Politik jangan melulu ditampilkan dengan wajah yang bengis dan permusuhan. Sesekali juga perlu melempar daya tarik seperti Grace Natalie. Itukan menyegarkan!" Papar Abi Rekso.
Abi sedikit menjelaskan, bahwa masyarakat akan muak dan apolitis jika selalu politik diisi dengan kebencian, kemarahan, yang berujung pada pertengkaran. Padahal, polemik itu bukan membahas sesuatu yang fundamental. Polemik itu selalu dipicu dengan gempuran berita bohong dan seruan kebencian.
BACA JUGA: Puluhan Karangan Bunga PSI Meriahkan Pernikahan Putra Said Aqil Siradj
Dia juga melihat apa yang dilakukan Grace juga berbeda dari Sandiaga Uno yang kerap berusaha konyol dengan gaya rambut petai atau banyolan dengan data-data palsu. Menurut Abi, aksi-aksi Sandi adalah kebodohan yang diumbar dan dipertontonkan.
"Tidak ada yang kegembiraan politik bersama Sandi. Itu adalah kekonyolan politik. Resep itu akan manjur jika Sandi beralih fungsi menjadi komedian. Kegembiraan politik bukan bersama kebodohan dan kebohongan," terang dia.
BACA JUGA: PSI: Prabowo Berulang Kali Bohong soal Kebocoran
"Apa yang dilakukan Grace sudah tepat. Kegembiraan muncul bersama senyum, kecerdasan, dan harapan masa depan. Dengan begitu, publik dan generasi millenial mengerti. Bahwa politik bukanlah awal dari permusuhan. Politik adalah kegembiraan, di masa depan!" tutup Abi Rekso. (dil/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Pakar Hukum: Laporan PA 212 terhadap Ketum PSI Sebaiknya Diabaikan
Redaktur & Reporter : Adil