jpnn.com, JAKARTA - Relawan pendukung Joko Widodo yang tergabung dalam Seknas Jokowi mencurigai pemanfaatan isu reklamasi Teluk Jakarta untuk menyudutkan Presiden Ke-7 RI itu. Menurut Ketua Bidang Hukum DPN Seknas Jokowi Dedy Mawardi, mantan Menteri ESDM Sudirman Said telah menjadi dirigen untuk mengelola isu reklamasi guna menyerang presiden yang juga mantan gubernur DKI itu.
“Isu reklamasi ini dikelola dengan lebih baik dan jelas targetnya. Dirigen dari isu reklamasi Teluk Jakarta ini adalah Sudirman Said,” ujar Dedy melalui pewan WhatsApp, Sabtu (4/11) dini hari.
BACA JUGA: Nah, Polisi Sudah Temukan Unsur Korupsi di Balik Reklamasi
Dedy menambahkan, Sudirman pada Pemilu DKI Jakarta lalu merupakan pendukung berat Anies Baswedan-Sandiaga Uno. Bahkan ketika duet yang diusung koalisi Gerindra dan PKS itu dinobatkan sebagai gubernur dan wakil gubernur DKI terpilih, Sudirman ditunjuk sebagai ketua Tim Sinkronisasi Anies-Sandi.
Kini, kata Dedy menambahkan, Sudirman seolah menempatkan diri sebagai representasi Anies-Sandi dan merasa berwenang untuk berbicara soal reklamasi Teluk Jakarta. Manuver Sudirman pun begitu kentara ketika mantan direktur PT Pindad itu menyinggung peraturan gubernur yang dikeluarkan pada masa kepemimpinan Jokowi di Pemerintah Provinsi DKI.
BACA JUGA: DPP PAN Renungkan Pernyataan Amien Rais
“Statement itu jelas arahnya. SS (Sudirman Said, red) ingin menunjukkan bahwa persoalan rumitnya reklamasi Teluk Jakarta adalah tanggung jawab Jokowi pada saat menjabat sebagai gubernur DKI Jakarta,” tutur Dedy.
Bahkan, lanjutnya, tudingan Sudirman yang dimuat di media-media online itu diviralkan oleh pihak-pihak tertentu. “Bahkan sudah diarahkan oleh kelompok masyarakat tertentu untuk dijadikan alasan pemakzulan terhadap Jokowi dari kursi presiden,” sambung Dedy.
BACA JUGA: NasDem Anggap PAN Tak Punya Kontribusi bagi Jokowi
Padahal, Jokowi telah membantah dengan tegas tudingan soal keterlibatannya dalam proses reklamasi. Sebab, Peraturan Gubernur DKI Nomor 146 Tahun 2014 yang diterbitkan di era Jokowi bukanlah izin untuk mereklamasi.
“Pergub DKI Nomor 146/2014 itu merupakan petunjuk teknis dalam memberikan izin reklamasi. Jadi bukan memberi izin untuk reklamasi Teluk Jakarta,” papar Dedy.
Namun, Dedy juga mengakui isu reklamasi Teluk Jakarta memang lebih intelek dibanding isu-isu lain yang selama ini ditujukan ke arah Jokowi. Pengatur serangan yang memainkan isu pun lebih jelas, yakni mantan menteri.
“Dirigen isu-isu sebelumnya sembunyi dibalik medsos. Kini isu reklamasi dirigennya jelas yakni mantan menteri. Tempat menyerangnya pun lebih dekat dengan Istana Negara (Balai Kota DKI, red),” tuding Dedy.
Tapi, dia meyakini Jokowi tak akan menggubris isu reklamasi Teluk Jakarta karena lebih mementingkan bekerja nyata untuk rakyat. “Ada pekerjaaan yang lebih penting bagi Jokowi yakni mendapatkan kepercayaan penuh dari rakyat untuk terus membangun Indonesia yang lebih adil, merata dan sejahtera,” pungkasnya.(ara/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Tol Becakayu Beroperasi, Anak Buah Zulkifli Hasan Ikut Happy
Redaktur & Reporter : Antoni