Seknas PMP: Puan Sosok Pemimpin yang Memahami Aspirasi Rakyat

Minggu, 24 Juli 2022 – 04:42 WIB
Ketua Umum Sekretariat Nasional (Seknas) Puan Maharani Presiden (PMP) Firman Tendry Masengi saat diskusi politik Indonesia Point bertajuk “Puan Maharani Gaspoll Safari Politik Keliling Nusantara” di Jakarta, Jumat (22/7). Foto: Seknas PMP

jpnn.com, JAKARTA - Ketua Umum Sekretariat Nasional (Seknas) Puan Maharani Presiden (PMP) Firman Tendry Masengi memberikan penilaian terhadap safari politik berkeliling nusantara yang dilakukan Ketua DPR RI Puan Maharani.

Menurut Firman, safari politik Puan saat ini merupakan bentuk kepemimpinan yang merakyat sekaligus meneguhkan karakter politik kerakyatan yang diwariskan Bung Karno.

BACA JUGA: Mbak Puan Pilihan Paling Logis & Sehat Buat PDIP, Ada Unsur Sejarah

“Apa yang dilakukan Mbak Puan Maharani saat ini adalah cerminan politik kerakyatan yang diwariskan Bung Karno sendiri,” ungkap Firman saat diskusi politik Indonesia Point bertajuk “Puan Maharani Gaspoll Safari Politik Keliling Nusantara” di Jakarta, Jumat (22/7).

Firman mengatakan Puan meneruskan ajaran yang disampaikan Bung Karno untuk mendatangi jantung-jantung rakyat dan menemui rakyat.

BACA JUGA: Puan: HAN 2022 Harus Jadi Momentum Tingkatkan Kesejahteraan Anak

Dia mengutip ajaran Bung Karno yang mengatakan ‘dengan mendatangi rakyat maka kamu mengerti penderitaan rakyatmu’.

Lebih lanjut, Firman mengutip kata-kata Bung Karno: ‘Aku ini bukan apa-apa kalau tanpa rakyat. Aku besar karena rakyat, berjuang karena rakyat, dan aku penyambung lidah rakyat’ merupakan ajaran yang diamini Puan untuk menjadi pemimpin.

BACA JUGA: Mbak Puan Dorong Kenaikan Upah Minimum untuk Penguatan Daya Beli Masyarakat

Dalam kerangka itu, kata Firman, kiprah Puan Maharani sebagai Ketua DPR RI selama ini memperlihatkan sosok kepemimpinan yang memahami aspirasi rakyat dan memastikan aspirasi rakyat itu didengar.

Firman mengambil contoh pengesahan RUU Tindak Pidana Kekerasan Seksual (TPKS) yang selama 30 tahun mengendap di DPR RI dan pada zaman Puan berhasil disahkan.

Bukan hanya itu saat ini sedang bergulir pembahasan RUU tentang Ibu dan Anak yang memperlihatkan keberpihakan Puan pada hak-hak perempuan dan anak di Indonesia.

“Apa yang kita lihat adalah kepemimpinan beliau yang mendengarkan aspirasi rakyat. Beliau membela perempuan Indonesia. Ini adalah cerminan kepemimpinan merakyat yang ia wariskan dari kakeknya Bung Karno. Termasuk safari politik sekarang ini, jangan dilihat karena punya kepentingan politik tetapi memang fatsun politiknya sudah begitu, tidak mengada-ada atau sekadar untuk pencitraan,” tegas Firman.

Menurut Firman, Puan Maharani mendapatkan pendidikan politik paripurna dari tokoh-tokoh politik bangsa seperti Bung Karno, Megawati Soekarnoputri, dan Taufiq Kiemas.  Hal itu yang membuat Puan memiliki banyak keunggulan untuk menjadi pemimpin nasional sebagai presiden.

“Jadi, Mbak Puan itu punya banyak keunggulan. Dia dididik secara ideologis lewat ajaran-ajaran besar Bung Karno, oleh ibu Megawati yang pernah menjadi Presiden RI, oleh Bapaknya yang menjadi Ketua MPR RI. Maka, lengkap betul Mbak Puan sebagai Presiden. Dalam bahasa sehari-hari, Mbak Puan itu bibit, bebet, dan bobotnya jelas,” papar Firman.

Safari politik keliling nusantara yang dilakukan Puan, sambung Firman merupakan kegiatan politik yang pantas diapresiasi.

“Mbak Puan sangat paham berada dekat dengan rakyat, tidak berjarak dengan rakyat, merasakan bau dan keringat rakyat. Itu adalah sejatinya pemimpin," ujar Firman.

Dia menyebutkan Mbak Puan ingin memastikan bahwa dirinya mampu untuk sama-sama berada bersama rakyat yang dicintainya.

"Itu tidak perlu diragukan lagi,” pungkas Firman.(fri/jpnn)


Redaktur & Reporter : Friederich Batari

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler