Sekolah di Bekasi Gelar Pembelajaran Tatap Muka, Setiap Kelas Hanya Diisi 16 Siswa

Senin, 22 Maret 2021 – 14:08 WIB
Suasana kegiatan pembelajaran tatap muka di SMPN 2 Kota Bekasi, Bekasi Timur, Senin (22/3). Foto: ANTARA/Pradita Kurniawan Syah

jpnn.com, BEKASI - Sejumlah sekolah di Kota Bekasi, Jawa Barat, hari ini mulai melaksanakan pembelajaran tatap muka.

SMPN 2 Kota Bekasi melaksanakan pembelajaran secara bertahap dengan menerapkan protokol kesehatan untuk mencegah penularan COVID-19.

BACA JUGA: Sehari Tiga Perempuan Dibunuh, Masyarakat Resah

Kepala SMPN 2 Kota Bekasi Rudy Winarso mengatakan bahwa pada hari pertama pelaksanaan pembelajaran tatap muka hanya diikuti oleh 50 persen siswa.

"Yang hari ini mengikuti sekolah tatap muka anak kelas 7A dan 7B. Dari 32 siswa per kelas, yang diperbolehkan mengikuti sekolah hanya 16 siswa setiap kelas," kata Rudy, Senin (22/3).

BACA JUGA: Mulai Besok, 110 Sekolah di Kota Bekasi Sudah Boleh Gelar Belajar Tatap Muka

Siswa SMPN 2 Kota Bekasi datang ke sekolah diantar oleh orang tua untuk mengikuti kegiatan belajar mengajar di sekolah dari pukul 08.00 sampai pukul 10.00 WIB. 

Sebelum masuk kelas, para siswa wajib mencuci tangan dan mengenakan masker.

Di dalam kelas, mereka duduk di kursi yang sudah diatur jaraknya untuk meminimalkan risiko penularan virus.

"Dalam proses pembelajaran guru yang mengajar wajib menggunakan pelindung muka dan masker," kata Rudy.

Menurut dia, lingkungan SMPN 2 Kota Bekasi berada di zona hijau, daerah tanpa kasus COVID-19.

"Orang tua siswa juga menyatakan siap, lalu siswa yang hadir, sudah diizinkan oleh orang tuanya dan lingkungan tempat tinggalnya sudah hijau dan keluarganya sehat," katanya.

Kegiatan belajar mengajar secara tatap muka di SMPN 2 Kota Bekasi akan dilakukan secara bergiliran. Misalnya hari ini siswa kelas 7 yang masuk, besok giliran siswa kelas 8 yang masuk, dan lusa siswa kelas 9 yang boleh masuk.

"Para siswa yang mengikuti belajar secara tatap muka akan dilakukan secara bergiliran. Jadi tidak semua siswa ke sekolah, mereka menunggu giliran, dan tetap yang di rumah belajar secara online," kata Rudy. (antara/jpnn)


Redaktur & Reporter : Rah Mahatma Sakti

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler