Sekolah di Tahuna Sukses Melaksanakan PTM 100 Persen, 5 Jam Belajar, Aman Tanpa Kasus

Selasa, 20 Juli 2021 – 13:01 WIB
Ilustrasi - SMP di Tahuna sukses menjalankan PTM Terbatas hingga 100 persen dengan menerapkan protokol kesehatan ketat dan tanpa kasus Covid-19. Ilustrasi Foto: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com, TAHUNA - Pembelajaran tatap muka (PTM) di SMP Kecamatan Tahuna, Kabupaten Kepulauan Sangihe patut dicontoh. Sekolah itu berhasil menjalankan PTM terbatas maupun 100 persen.

Artinya, saat PTM 100 persen, seluruh siswanya sekolah tatap muka setiap hari. Waktu belajarnya pun berlangsung selama 5 jam per hari.

BACA JUGA: SMP di Jambi Sukses Menjalankan PTM Terbatas, Tidak Ada Kasus Positif Covid-19

Kepala SMP Kecamatan Tahuna Julfin Daromes mengatakan, sejak Januari 2021 mereka sudah melaksanakan PTM terbatas. Sebanyak 58 siswanya diatur sesuai ketentuan SKB 4 Menteri.

"Januari sampai Februari, siswa yang masuk dibagi dan masuk secara bergantian, kecuali kelas sembilan setiap hari masuk. Setiap kelas maksimal sepuluh siswa," tutur Julfin kepada JPNN.com, Selasa (20/7).

BACA JUGA: Pria Berbadan Besar Penerobos Pos Penyekatan Ini Diperiksa Polisi, Profesinya, Alamak

Sukses dengan PTM terbatas, Julfin langsung memberlakukan PTM 100 persen untuk 58 siswanya. Keputusan tersebut sesuai kesepakatan bersama orang tua murid.

Julfin menyebutkan, banyak orang tua murid yang menginginkan anaknya sekolah tatap muka. Apalagi ada keterbatasan fasilitas pembelajaran jarak jauh (PJJ) di rumah. Belum lagi kendala jaringan.

BACA JUGA: Lihat Penampakan Sapi Kurban Pak Jokowi di Riau, Sebegini Harganya

"Namanya di daerah kepulauan, jaringan susah, makanya sesuai kesepakatan sekolah dan orang tua PTM 100 persen," ucapnya.

Karena PTM ini keinginan bersama, kata Julfin, orang tua pun ikut menjaga anak-anaknya dengan menerapkan protokol kesehatan.

Sekolah juga tidak membolehkan siswanya pulang ke rumah tanpa dikawal guru. Jam pulang sekolah pun diatur agar tidak terjadi kerumunan.

"Jadi, anak-anak yang tidak dijemput orang tuanya dikawal guru. Mereka diantar sampai naik kendaraan umum yang kapasitasnya separuh," terangnya.

Namun pada tahun ajaran baru ini, Julfin tidak bisa memberlakukan PTM meski terbatas akibat sekolahnya berada di zona orange.

Walaupun begitu, seluruh guru dan tenaga kependidikan diwajibkan masuk sekolah. Sedangkan siswa melakukan pembelajaran jarak jauh (PJJ).

Julfin berharap ada perubahan zona dari orange ke kuning agar PTM segera dilakukan.

Pasalnya, selama 6 bulan menjalankan PTM terbatas maupun 100 persen tidak ada kasus Covid-19 di SMP Kecamatan Tahuna Kabupaten Kepulauan Sangihe itu. (esy/jpnn)


Redaktur & Reporter : Mesya Mohamad

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler