jpnn.com, JAKARTA - Ketua MPR Bambang Soesatyo meminta pemerintah mempertimbangkan secara matang wacana pembukaan sekolah untuk kegiatan belajar mengajar para siswa-siswi.
Dia menyatakan pemerintah khususnya Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan memerhatikan sarana dan prasarana sekolah, agar disesuaikan dengan kondisi untuk menghadapi kemungkinan penyebaran Covid-19.
BACA JUGA: Duterte Larang Siswa ke Sekolah: Jika tak Ada yang Lulus, Biarlah
"Minimal setiap sekolah sudah siap menjalankan protokol kesehatan sebelum membuka sekolah atau pada kondisi pandemi Covid-19 benar-benar dianggap sudah bersih," kata Bambang, Kamis (28/5).
Bamsoet, panggilan akrabnya, mendorong pemerintah turut melibatkan Ikatan Dokter Indonesia (IDAI) dan para pakar epidemiologi sebelum membuat kebijakan membuka sekolah pada tahun ajaran yang akan dimulai pada Juli 2020 mendatang.
BACA JUGA: Pesan Penting Rizal Ramli untuk Jokowi dan Nadiem Soal Pembukaan Sekolah
"Mengingat keselamatan siswa-siswi menjadi pertimbangan utama dan agar tidak menjadi klaster baru penyebaran virus Covid-19," ungkapnya.
Dia menyatakan pemerintah dalam hal ini Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 dan Kemendikbud perlu mengacu dari negara lain yang sudah membuka sekolah saat kasus Covid-19 di negaranya, di mana ketika sudah tidak ada kasus, tetapi justru memunculkan klaster baru Covid-19 dari kalangan guru dan siswa.
BACA JUGA: Ganjar Memastikan Belum Melaksanakan Kebijakan New Normal di Jateng Saat Ini
"Hal ini perlu untuk menjadi pertimbangan dalam membuat kebijakan," tegasnya.
Mantan ketua DPR itu mengingatkam sebelum mulai membuka kegiatan belajar-mengajar di sekolah, pemerintah harus melakukan sosialisasi serta simulasi penerapan protokol kesehatan di lingkungan sekolah.
"Sehingga bisa meminimalisir potensi penularan virus Covid-19 di kalangan guru maupun siswa," pungkasnya. (boy/jpnn)
Redaktur & Reporter : Boy