Sekolah Dinilai tak Paham Perkembangan Remaja

Jumat, 25 Oktober 2013 – 15:41 WIB

jpnn.com - JAKARTA - Anggota Komisi VIII DPR RI, Ingrid Kansil menilai kasus video porno di salah satu SMP di Jakarta terjadi akibat adanya pergeseran nilai-nilai dan kurang pahamnya sekolah terhadap perkembangan remaja.

Bahkan, Ingrid menyebutkan perilaku kenakalan remaja seperti ini tidak hanya terjadi di Jakarta, tapi juga kota dan daerah lain yang kurang lebih sama kejadiannya.

BACA JUGA: Anak SMP Bikin Video Porno, Pengawasan Harus Diperketat

"Artinya, ada pergeseran nilai yang kurang lebih sama di beberapa daerah. Penyebabnya pertama faktor kurangnya penanaman dan pemahaman nilai agama di kalangan remaja," kata Ingrid saat dihubungi JPNN, Jumat (25/10).

Saat ini, kata anggota komisi agama DPR itu, pelajaran agama di sekolah hanya diajarkan selama 3 jam perminggu. Sehingga perlu ada peningkatan jam pelajaran agama di sekolah, ditambah pendidikan agama luar sekolah.

BACA JUGA: Anak SMP Bikin Video Porno karena Pendidikan Salah Arah

"Kegiatan agama di luar jam sekolah juga harus wajib diikuti seperti melalui ikatan remaja kegamaan contohnya ikatan remaja islam atau ikatan remaja masjid. Sehingga norma dan nilai agama pada remaja terbentengi dengan kuat," katanya.
 
Faktor lainnya adalah kurang kuatnya sekolah memahami perkembangan remaja. Pihak sekolah harusnya mengetahui pola perkembangan remaja sekarang ini karena sekolah bukan hanya media belajar mengajar secara akademis, tapi juga media pembangunan akhlaq dan karakter.

"Di sana ada guru bimbingan konseling yang seharusnya dekat dan mengarahkan perilaku remaja untuk berperilaku senonoh. Ini harus diobservasi oleh sekolah. sejauh mana bimbingan konseling di sekolah berjalan efektif," kata Ingrid.

BACA JUGA: Anak SMP Bikin Video Porno di Sekolah, Kemendikbud Kecolongan

Paling tidak, tambahnya, dengan adanya dua benteng ini menopang kaum remaja, maka mereka dapat dengan jeli membedakan mana nilai baik dan buruk.(fat/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Disdik Belum Siapkan UN SD


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler