Sekolah Direndam Banjir, 689 Siswa Batal Ujian

Kamis, 12 Desember 2013 – 09:15 WIB

jpnn.com - SERBALAWAN - Selain merendam lebih kurang lebih 50 rumah warga di Pasar Bawah, Kelurahan Serbalawan, Kecamatan Dolok Batu Nanggar, banjir juga merendam areal SMA/MA Al-Washliyah. Akibatnya, sebanyak 689 siswa, mulai tingkat SD, SMP hingga SMA, batal ujian semester.

Pembatalan ujian itu disampaikan langsung Kepala SMA/MA Al-Washliyah M Rafii Lubis kepada Metro Siantar (Grup JPNN), saat ditemui di halaman sekolah, Rabu (11/12) siang. Ketika ditanya kapan ujian semester digelar, Rafii mengatakan ditunda hingga dua hari ke depan. Itupun tergantung baik buruknya cuaca.

BACA JUGA: 140 Sekolah Terancam Tak Bisa Ikut SNMPTN Tahun Depan

Rafii mengatakan, akibat banjir yang terjadi Selasa (10/12), seluruh perlengkapan sekolah mulai dari peralatan meja-kursi, buku-buku di perpustakaan, ijazah, 21 unit komputer, alat-alat laboratorium dan UKS, buku pelajaran yang baru dibeli seharga Rp14 juta dan seluruh lembar materi ujian semester mulai tingkat SD sampai SMA, ikut terendam.

“Kerugian yang dialami pihak sekolah diperkirakan mencapai Rp200 sampai Rp250 juta,” sebut Rafii.

BACA JUGA: Belajar Mobil Listrik ke Tiongkok

Dia menyebutkan, jumlah siswa SMA/MA yang gagal mengikuti ujian semester berjumlah 281 orang. Jadwal mata pelajaran yang seharusnya diujiankan hari Rabu ada tiga mata pelajaran, yakni Akidah Ahlak, Matematika dan Bahasa Inggris.

“Ujian susulan nanti, kita minta kepada guru mata pelajaran supaya membuat materi ujian masing-masing untuk diujikan Jumat depan,” kata Rafii, seraya mengatakan sejak Al-Washliyah berdiri pada tahun 1978, baru kali itu terjadi banjir besar.

BACA JUGA: Kesejahteraan Guru Wiyata Bhakti Dianggarkan Rp9 Miliar

Kepala SD Al-Washliyah Taufik Hutasuhut menambahkan, siswa tingkat dasar yang gagal mengikuti ujian semester sebanyak 167 siswa. Mata pelajaran yang diujiankan, Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) dan Bahasa Inggris.

“Untuk kelangsungan ujian semester tahun ini, kami dari pihak guru berharap walau bencana datang, siswa tetap belajar,” tandas Taufik.

Kepala SLTP/MTS Sukiman menerangkan, jumlah siswa tingkat menengah atas berjumlah 250 orang dan seluruhnya bernasib sama dengan siswa dari tingkat SD dan SMA/MA.

Mereka juga tidak bisa menggelar ujian sebab seluruh ruangan kelas ikut terandam banjir, dengan ketinggian sekitar 3-4 meter. Seharusnya, pada Rabu, seluruh siswa mengikuti ujian IPS dan Sejarah kebudayaan Islam (SKI).

Dia berharap ada bantuan Kemenag Simalungun, apakah mobiler atau buku-buku pelajaran. Mengingat seluruh barang-barang di Al-Washliyah habis terendam banjir.

“Sekarang, kami hanya bisa berharap bantuan pemerintah setempat saja, mudah-mudahan mereka mau membantu nasib kami yang sedang dilanda banjir bandang ini,” ujar Sukiman penuh harap.

Amatan METRO, Rabu (11/12) pagi, seluruh siswa khususnya tingkat MTS dan MA, bergotong royong membersihkan ruangan meraka masing-masing. Mulai dari membersihkan, mengepel lantai, mengemasi alat-alat elektonik, laboratorium, buku dan peralatan sekolah lainnya. (end/dro)

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Merasa Dikerjain Dosen, Mahasiswa Ngadu ke Dewan


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler