jpnn.com, LAMONGAN - Sekitar 150 siswa - siswi Lembaga Pendidikan Maarif Sunan Drajad Kecamatan Sugio Lamongan, Jatim tidak bisa masuk ke dalam sekolah.
Hal ini dikarenakan pintu gerbang sekolah tersebut telah disegel majelis wilayah cabang Nahdatul Ulama Kecamatan Sugio Lamongan.
BACA JUGA: Tega Segel Tiga SD, 1.500 Siswa Belajar di Jalanan
Penyegelan ini terkait dengan permasalahan kepemilikan tanah sekolah Sunan Drajad MWC NU Kecamatan Sugio, Lamongan.
Ini merupakan buntut dari upaya pengambilalihan yang gagal, meski telah dipertemuakan pada hari Rabu kemarin.
BACA JUGA: Siswa Bingung, Sekolah Tiba-Tiba Disegel
Hal itu membuat pihak MWC NU Sugio merasa kecewa.
Akibat dari penyegelan tersebut, ratusan siswa terlihat telantar di depan sekolah maupun di pinggir jalan.
Banyak para siswa sambil duduk di depan sekolah menunggu dibukanya pintu gerbang sekolah.
Bahkan terlihat pintu gerbang sekolah dijaga ketat oleh banser.
Penyegelan sekolah ini dikeluhkan para siswa karena tidak tahu menahu terkait dengan sengketa tersebut, tapi harus menjadi korban dari permasalahan ini.
"Salah satu tujuan dari penyegelan ini karena pihak PC Maarif Babat sudah pernah mengundang dari yayasan Lembaga Sunan Drajad untuk dipertemukan dengan MWC NU Sugio,tapi hal ini tidak pernah digubris. Hal inilah yang membuat kecewa dan akhirnya melakukan penyegelan," ujar Supaat, Ketua Lembaga Pendidikan Maarif PC NU Babat.
Rofiq Kepala Sekolah SMU Sunan Drajad Sugio merasa kecewa dengan apa yang telah dilakukan oleh MWC Sugio ini.
"Ini karena merugikan para siswa itu sendiri. Para siswa sendiri tidak tahu menahu permasalahan tersebut," ujar Rofiq.
Diharapkan kedua pihak segera menyelesaikan permasalahan tersebut.(end/jpnn)
Redaktur & Reporter : Natalia