Jumlah pendaftaran murid sekolah dasar dan menengah swasta di Australia lebih tinggi dari mereka yang masuk ke sekolah negeri pada tahun 2021.

Menurut laporan tahunan pendidikan yang dibuat oleh Biro Statistik Australia (ABS), jumlah murid sekolah dasar dan menengah negeri turun 0,2 persen.

BACA JUGA: Krisis Ukraina: Mengevakuasi WNI dan Menakar Respon Pemerintah Indonesia

Sementara sekolah swasta yang memungut bayaran, tetapi murah, seperti sekolah Islam dan Gereja Anglikan, mengalami lonjakan pendaftaran.

Perpindahan dari sekolah negeri ke swasta paling banyak terjadi sekolah dasar dengan 0,8 persen murid yang pindah.

BACA JUGA: Ribuan Orang Ditangkap di Rusia karena Menolak Perang, Sanksi untuk Putin Mulai Berlaku

Secara keseluruhan sekolah swasta mengalami peningkatan jumlah murid sebanyak 2,2 persen di seluruh Australia yaitu sekitar 30.101 murid baru.

ABS mengatakan penutupan perbatasan internasional yang dilakukan Australia semasa COVID dan berkurangnya jumlah imigran yang masuk dibandingkan yang keluar pertama kalinya sejak tahun 1946, menjadi salah satu penyebab utama karena mereka yang datang pada umumnya memilih sekolah negeri untuk anak-anak mereka.

BACA JUGA: Banjir Besar Kagetkan Queensland, Warga Indonesia Ikut Jadi Korban

Baik sekolah negeri maupun sekolah swasta mendapatkan bantuan keuangan dari pemerintah, tetapi sekolah swasta masih bisa memungut bayaran tambahan dari murid-murid mereka.

Sekolah negeri mendapat bantuan sekitar AUD 14.776 (sekitar Rp 147 juta), dari pendanaan negara bagian dan pemerintah federal.

Sekarang dengan adanya 6.388 murid yang berkurang di sekolah negeri berarti dana sebesar AUD 94.398.000 (sekitar Rp 9,4 triliun) akan berkurang dari sekolah negeri.

Sementara itu sekolah swasta  yang mendapat subsidi sekitar AUD 11.724 (Rp 110 juta) per murid, akan mendapat kenaikan alokasi dana sebesar AUD 352.904.000 (Rp 3,5 triliun). Tambahan murid di sekolah swasta Islam

Tambahan dana ini tentu saja disambut baik oleh sekolah-sekolah swasta seperti Australian International Academy, sebuah sekolah Islam yang tumbuh pesat dan sekarang sudah memiliki tiga kampus di kawasan Sydney Barat.

Kepala sekolahnya, Mona Abdel-Fattah, memulai sekolah tersebut 10 tahun lalu dengan murid hanya 19 orang.

Sekarang jumlahnya 611 orang, dengan tambahan murid lagi di setiap tahun ajaran baru.

"Tambahannya sekitar 100 murid setiap tahun, dan saat ini ada kelas di mana kami tidak bisa lagi menerima murid baru," katanya.

Mona Abdel-Fattah mengatakan daya tarik bagi banyak keluarga di kawasan dekat sekolahnya adalah kesamaan iman dari murid-murid yang bersekolah di sana.

"Daya tarik utama adalah lingkungan yang islami. Identitas kami, semangat dan pelayanan yang dilakukan," katanya. Dipilih karena nilai-nilai keagamaan

Nashwa Mohammed memindahkan putrinya yang berusia 13 tahun, Lujain, dan adiknya yang berusia 10 tahun, Layan dan Alfarouk, dari sekolah negeri ke sekolah Islam pada awal tahun ajaran baru.

Nashwa membuat keputusan tersebut karena putrinya mulai masuk sekolah menengah dan dia mementingkan nilai-nilai keagamaan.

"Saya ingin dia tumbuh bersama orang lain yang berdoa dengan cara yang sama, memiliki prioritas dan ide yang sama," katanya. 

Nashwa mengatakan anak-anaknya tidak mengalami masalah di sekolah negeri namun karena sibuk, dia juga memutuskan dua anak lainnya Layan dan Alfarouk pindah sekalian.

"Saya sebenarnya tidak begitu yakin namun saya kira sebagai orangtua, saya merasa lebih mudah mengantar dan menjemput mereka dari tempat yang sama setiap hari," katanya lagi.

Lujain Mohammed mengatakan jumlah murid yang lebih sedikit dalam kelas di sekolah Islam membuat guru-guru bisa memberi perhatian lebih besar.

"Mereka tahu dan sadar mengenai kesehatan dan kesejahteraan murid-murid," katanya.

Sekolah swasta Islam di Australia sudah mengalami peningkatan jumlah murid yang naik tiga kali lipat dalam 15 tahun terakhir. Pendaftaran murid menurun di Perth

Sementara itu akibat penutupan perbatasan nasional dan internasional yang lebih lama dibandingkan negara bagian lain di Australia, jumlah murid yang mendaftar di sekolah yang memiliki program intensif pengajaran bahasa Inggris untuk pengungsi dan migran baru di Australia Barat turun drastis.

Di beberapa sekolah, penurunan pendaftaran murid baru tersebut bahkan mencapai 30 persen.

Menurut data, pendaftaran untuk semester kedua di Sekolah North Lake Senior Campus turun dari 377 di tahun 2020 menjadi 262 di tahun 2021, sementara jumlah murid di Sekolah Cyril Jackson Senior Campus turun dari 403 orang menjadi 285 di periode yang sama.

Menurut Steven  Nicholas dari ABC, menurunnya jumlah murid sekolah di Australia Barat merupakan yang terendah sejak tahun 2008.

"Ini bukan angka yang mengejutkan karena jumlah kedatangan dibandingkan yang keluar berkurang sebanyak 88 ribu orang di masa tahun 2020-2021," katanya.

Ini adalah untuk pertama kalinya sejak tahun 1946 jumlah yang pergi lebih banyak dibandingkan yang datang di Australia Barat.

Artikel ini diproduksi oleh Sastra Wijaya dari berita di ABC News

BACA ARTIKEL LAINNYA... Siap Jatuhkan Sanksi, Australia Sasar Oligarki dan Lingkaran Presiden

Berita Terkait