jpnn.com - DI saat sebagian besar sekolah sibuk dengan masa orientasi siswa (MOS), kemarin (28/7) puluhan siswa SMK PGRI Magetan 1 malah berdemo dan mogok belajar. Hal itu dilakukan sebagai bentuk protes atas kesewenang-wenangan Kasek Tri Wihastomo.
Mereka memprotes pemecatan sepihak guru bahasa daerah Yuliadi Duga Nur Khomsah yang sudah satu setengah tahun mengajar di sekolah itu.
''Di mata seluruh siswa, Pak Duga (Yuliadi Duga Nur Khomsah, Red) itu baik dan bertanggung jawab. Tapi, kok malah dipecat,'' ungkap Satria Rahmat Sanusi, salah seorang siswa kelas XII, kepada koran ini.
Dia juga tidak pernah meninggalkan jam mengajar tanpa alasan. Janggal bila tiba-tiba dia dipecat tanpa alasan yang jelas. ''Kami hanya minta penjelasan dari pihak sekolah tentang alasan dipecatnya Pak Duga,'' tuturnya.
BACA JUGA: Hari Pertama Masuk Sekolah, Banyak Murid Tak Dapat Kursi
Meski menggelar aksi mogok belajar hampir berjam-jam, tak ada tanggapan serius dari sekolah. Sejumlah guru hanya berusaha membubarkan kerumunan di depan gerbang sekolah di Jalan Piere Tendean itu. Tak jarang muncul ancaman memberikan nilai jelek dan mem-blacklist siswa yang ikut berdemo.
Tri Wihastomo, kepala SMK PGRI 1 Magetan, menampik bila dirinya melakukan pemecatan secara sepihak. Sekolah hanya ingin menata ulang jam mengajar guru. Bidang keahlian Duga tidak sesuai dengan apa yang diajarkan. Padahal, sekolah menerapkan kurikulum baru yang ditetapkan Kementerian Pusat.
''Tidak ada pemecatan. Kami ingin menyesuaikan sistem kurikulum yang ada sekarang saja,'' jelasnya. (ian/dip/c23/any)
BACA JUGA: Sedih, Tunjangan Guru Honorer Belum Cair 6 Bulan
BACA JUGA: Begini Cara Tumbuhkan Budi Pekerti ala Menteri Anies
BACA ARTIKEL LAINNYA... Keren, SMA Ini Manfaatkan Twitter Buat Absen Orientasi Siswa Baru
Redaktur : Tim Redaksi