Sekretariat PDIP Dilempar Bom Molotov, Hasto: Tindak Pengecut

Rabu, 29 Juli 2020 – 14:59 WIB
Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto. Foto: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Sekretaris Jenderal DPP PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto menyatakan, partainya mengecam keras aksi pelemparan tiga bom molotov di sekretariat PAC Megamendung dan Cileungsi, Kabupaten Bogor.

“PDI Perjuangan menentang berbagai bentuk teror. Pelemparan bom molotov adalah tindakan pengecut dan memiliki motif ideologis," ujar Hasto dalam siaran pers yang diterima, Rabu (29/7).

BACA JUGA: Kantor PAC PDIP Megamendung Bogor Dihujani Bom Molotov, Begini Kata Polisi

Menurut Hasto, serangan ke kantor PAC PDIP adalah serangan atas demokrasi, serangan terhadap kemanusiaan dan serangan atas tatanan kehidupan masyarakat yang mendambakan hidup tenteram.

Dia menegaskan, PDI Perjuangan sangat kukuh dalam memegang teguh Pancasila, UUD NRI tahun 1945, NKRI dan kebinekaan Indonesia.

BACA JUGA: 5 Berita Terpopuler: FPI Sebut Pemerintah Gagal, Cuti PNS, Nasir Mempermalukan Demokrat dan AHY

Karena itu, aksi teror tersebut menurutnya, tidak akan pernah menyurutkan semangat juang seluruh kader PDIP.

Terlebih atas penghormatan masyarakat Indonesia yang menempatkan PDI Perjuangan sebagai partai nasionalis Soekarnois.

BACA JUGA: Wajah Asli Vernita Syabilla Sebelum Operasi Plastik, Beda Banget

“PDI Perjuangan partai grass roots, tidak kenal mundur dan takut,” ucapnya.

Lebih lanjut Hasto juga mengatakan, keteguhan sikap partainya dalam menghadapi berbagai tantangan kehidupan berbangsa dan bernegara telah teruji.

“PDI Perjuangan memiliki akar sejarah kuat dengan PNI yang telah berjuang jauh sebelum republik ini berdiri. Partai juga selalu menjawab tantangan sejarah dan merumuskan jawaban sesuai amanat penderitaan rakyat," katanya.

Untuk itu, Hasto menyerukan agar seluruh kekuatan grass roots PDIP tetap tenang, terus bekerja keras dan membantu rakyat di dalam ikut menjaga keamanan dan ketentraman masyarakat, tanpa kecuali.

"Tindakan teror tidak boleh dibiarkan terjadi. Indonesia adalah negara hukum," katanya.

Hasto kemudian mengingatkan, Indonesia memiliki falsafah hidup yakni Pancasila. Masyarakat hidup rukun, penuh toleransi dan mendambakan keharmonisan hidup.

Karena itu, mereka yang telah mengganggu ketentraman masyarakat, kata Hasto, harus ditindak. Hukum tidak boleh kalah dengan berbagai bentuk aksi teror yang anti-ketuhanan dan anti-kemanusiaan.

"PDI Perjuangan menginstruksikan seluruh simpatisan, anggota dan kader partai untuk tetap tenang, terus merapatkan barisan dan memegang teguh nilai Satyam Eva Jayate, bahwa kebenaranlah yang akan menang," pungkas Hasto.(gir/jpnn)


Redaktur & Reporter : Ken Girsang

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler