Sektor Mutiara Jadi Sasaran Empuk Praktik Ekspor Ilegal

Jumat, 28 Oktober 2016 – 00:31 WIB
Menteri KKP Susi Pudjiastuti. Foto dok JPNN.com

jpnn.com - JAKARTA - Potensi kelautan dan perikanan Indonesia sangat besar untuk meningkatkan laju perekonomian bangsa, khususnya pada sektor mutiara.

Hal itu disampaikan Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP) Susi Pudjiastuti. Susi mengatakan besarnya potensi tersebut, tidak semua tercatat dalam pendapatan negara.

BACA JUGA: Pembentukan Holding BUMN Energi Harus Penuhi 8 Syarat Ini

Bahkan menurut Susi, mutiara menjadi sasaran empuk praktik ekspor ilegal. Pada 2014, data impor mutiara Hongkong dari Indonesia senilai 49,8 juta dolar AS.

Jumlah itu berbeda jauh dengan catatan ekspor Indonesia ke negara tersebut. Pada 2015, Hongkong mengimpor mutiara dari Indonesia senilai 34,2 juta dolar AS.

BACA JUGA: Ancaman Banjir Berkurang, Kemang pun Kembali Menggeliat

Namun data ekspor Indonesia ke negara mencatat hanya 1 juta dolar AS saja.

"Bisa dilihat betapa jauhnya angka penerimaan Hongkong yang mereka catat, dengan ekspor kita. Ini baru satu negara, saya belum dapat negara lain," ungkap Susi di kantornya.

BACA JUGA: BNP Paribas Investment Partners Mudahkan Pembelian Reksa Dana

Susi mengaku, sepanjang dua tahun ini, kinerja KKP memang masih fokus melakukan pemberantasan penangkapan ikan secara ilegal.

Untuk itu, ke depan, ia berkomitmen agar pendapatan pajak serta pengelolaan perusahaan terutama sektor mutiara dikawal dengan lebih baik.

Terlebih, masih banyak perusahaan perikanan dan mutiara yang tidak bayar pajak akibat kurangnya upaya pemerintah dalam menata sektor tersebut. Untuk itu Ditjen Bea dan Cukai akan bekerjasama dengan KKP untuk menertibkan perusahaan-perusahaan tersebut.(chi/jpnn)

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Kaji Ulang Besaran Dana Desa Bagi Pulau Terluar


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler