Sektor Pariwisata di Wamena Tidak Terpengaruh Kerusuhan

Kamis, 10 Oktober 2019 – 21:23 WIB
Gua Kontilola di Wamena, Kabupaten Jayawijaya, Papua. Foto : HO-Hari Suroto/ Antaranews Papua

jpnn.com, WAMENA - Peneliti dari Balai Arkeologi Papua Hari Suroto menyebut destinasi wisata di Kabupaten Jayawijaya seperti Lembah Baliem dan rumah-rumah suku Dani, tidak sedikit pun terpengaruh kerusuhan yang terjadi di Wamena, beberapa waktu lalu.

Objek budaya dan wisata alam tersebut, tetap eksis dan aman dikunjungi para wisatawan baik lokal serta mancanegara.

BACA JUGA: Lion Air Bakal Layani Rute Sulawesi Selatan ke Papua Barat

"Termasuk situs Gua Kontilola dengan gambar Alien di dalamnya juga aman dari kerusuhan. Mama-mama suku Dani yang kreatif juga masih bersemangat merajut noken, baik untuk dipergunakan sendiri atau untuk dijual pada wisatawan," kata Hari dalam keterangan resminya, Kamis (10/10).

Selain itu, wilayah perkebunan di pinggiran Wamena juga tidak terpengaruh kerusuhan. Kebun-kebun masih menghasilkan ubi jalar sebagai kuliner tradisional Lembah Baliem.

BACA JUGA: Guru Honorer Cerita Detik-detik Kerusuhan di Wamena, Rukonya Ludes Dibakar Massa

"Lembah Baliem sendiri merupakan daerah eksotis dengan keindahan alam dan budayanya. Dengan modal objek wisata budaya, alam dan produk kreatif khas Wamena maka pariwisata akan membangkitkan perekonomian Wamena yang terpuruk akibat kerusuhan," ujar dia.

Sementara itu, peneliti dari CSIS Edbert Gani mengatakan kemajuan sektor pariwisata ialah indikator sebuah daerah memiliki tingkat ekonomi yang baik.

BACA JUGA: Akhirnya, Jaringan Listrik di Wamena Pulih Seluruhnya

Oleh sebab itu, Gani mendukung jika sektor pariwisata menjadi perhatian pemerintah pusat dan daerah dalam setiap upaya untuk membangun Papua.

"Pariwisata di Papua dalam konsep membangun provinsi itu harus didasarkan pada kriteria keberlanjutan yang intinya bahwa pembangunan dapat didukung secara ekologis dalam jangka panjang sekaligus layak secara ekonomi, adil, secara etika dan sosial masyarakat," tutur dia. (mg10/jpnn)


Redaktur & Reporter : Aristo Setiawan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler