Sektor Perumahan Mampu Bertahan di Tengah Pandemi, Laba Bersih BTN Melejit

Kamis, 18 Februari 2021 – 18:18 WIB
Bank BTN (ilustrasi) Foto: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Sektor perumahan terbukti mampu bertahan di tengah dampak pandemi Covid-19.

Anggota Komisi XI DPR Misbakhun menyebut saat ini situasi ekonomi mengalami tekanan karena pandemi. Namun sektor perumahan khususnya rumah subsidi masih mengalami pertumbuhan.

BACA JUGA: Rayakan HUT ke-71 Tahun, BTN Banjir Promo

Dalam masa pandemi ini, Misbakhun juga melihat daya beli masyarakat terhadap rumah subsidi masih tinggi.

Ditambah generasi milenial yang kini sudah makin melek akan kebutuhan rumah. Harga rumah yang makin melonjak juga membuat daya beli masyarakat terhadap rumah terus bertambah.

BACA JUGA: Incar Pertumbuhan DPK, Bank BTN Ekspansi ke Yogyakarta

Untuk itu, pria berkacamata ini meyakini, sektor perumahan bisa menjadi pengungkit pertumbuhan ekonomi, karena masih dibutuhkan masyarakat dan potensinya masih sangat besar dengan adanya backlog perumahan yang mencapai 7,5 juta unit rumah.

"Permintaan rumah subsidi juga masih tinggi dibandingkan rumah komersial dan sektor lainnya," ujar Misbakhun saat dihubungi beberapa waktu lalu.

BACA JUGA: Sebegini Potensi Penurunan Backlog Perumahan Versi BTN

Dengan kondisi tersebut, perumahan subsidi harus jadi fokus utama pemerintah ke depan dengan pembiayaan, pendanaan dan anggaran dialokasikan ke sektor tersebut.

"Dengan konsentrasi di sana pelan-pelan ekonomi bisa diangkat salah satunya dari perumahan bersubsidi," katanya.

Karena itu, Misbakhun menyarankan agar anggaran atau kuota rumah subsidi ditambahkan menjadi 400 ribu hingga 600 ribu unit.

Jika ini bisa diterapkan maka pengaruhnya terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia juga besar.

"Karena sektor ini pasarnya masih sangat luas dan dari sisi risiko juga sangat aman karena ada agunannya berupa rumah. BTN sangat luar biasa mencari pendanaan dan konsisten dalam lini pembiayaan perumahan," sebut Misbakhun.

Terbukti, PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. mencatatkan perolehan laba bersih yang meroket 665,71 persen secara tahunan sepanjang 2020.

Hebatnya, di tengah tekanan pandemi, Bank BTN sukses meraih laba bersih senilai Rp1,60 triliun pada kuartal IV/2020.

Jumlah tersebut melambung tinggi dari posisi Rp209 miliar di periode yang sama tahun sebelumnya.

Plt. Direktur Utama Bank BTN Nixon LP Napitupulu mengatakan lompatan laba bersih tersebut ditopang oleh lima strategi utama perseroan yang dilakukan sepanjang 2020.

Selain itu, sektor perumahan juga menjadi penopang suburnya pundi-pundi laba BTN karena bergerak positif di tengah koreksi pertumbuhan ekonomi akibat pandemi.

“Dengan strategi tersebut membuktikan kami tidak hanya bisa memperbaiki kinerja bisnis tapi juga bertahan di tengah tekanan akibat pandemi. Tahun ini, kami optimistis dengan strategi tersebut beserta potensi di sektor properti, Bank BTN akan mencetak laba bersih yang terus melaju positif,” jelas Nixon dalam acara Media Brief Paparan Kinerja per 31 Desember 2020 pada Senin (15/2).

Nixon lantas merinci lima strategi yang dilakukan perseroan sepanjang 2020. Di antaranya, memaksimalkan penerapan good corporate governance (GCG), sentralisasi proses bisnis,  penguatan permodalan dan pendanaan.

Selain itu, perseroan juga akan meningkatkan kualitas kredit dan menggenjot efisiensi.

Nixon pun menyatakan kesiapannya untuk menyukseskan program pemerintah agar makin banyak masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) yang memiliki rumah.

Terlebih, BTN kembali dipercaya Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) untuk menyalurkan skema Kredit Pemilikan Rumah Bantuan Pembiayaan Perumahan Berbasis Tabungan (KPR BP2BT).

"Kami juga berkomitmen akan terus mendukung Program Satu Juta Rumah di periode 2 ini," tegas Nixon.(chi/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... BTN Salurkan KPR Subsidi dengan Skema BP2BT


Redaktur & Reporter : Yessy

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler