jpnn.com - Gejala batuk kering ditemukan lebih banyak pada pasien yang positif virus corona, tetapi dr. Alvin Nursalim, SpPD, dari KlikDokter mengatakan meski bukan berarti gejala batuk berdahak tak perlu diwaspadai.
“Dua-duanya tetap berpotensi menjadi gejala virus corona meski persentase batuk kering lebih tinggi. Adanya dahak sebenarnya menjadi mekanisme pertahanan tubuh untuk melawan virus,” dr. Alvin menjelaskan.
BACA JUGA: Jangan Konsumsi Makanan dan Minuman Ini Saat Batuk
Yang perlu diperhatikan adalah kombinasi dari gejala-gejala yang muncul.
Batuk kering tak selalu merujuk pada infeksi akibat virus corona. Gejala tersebut juga bisa menandakan alergi. Karena, ketika tubuh berinteraksi dengan alergen, alergen tersebut akan dikeluarkan dari tubuh dengan batuk.
BACA JUGA: 5 Jurus Meredakan Batuk dengan Cepat
Selain alergi, kondisi lainnya yang juga memiliki gejala batuk kering antara lain.
- Gangguan Asam Lambung
Penyakit asam lambung (GERD), terjadi ketika asam lambung naik ke esofagus atau kerongkongan. Asam lambung yang naik ini kemudian mengiritasi kerongkongan dan memicu refleks batuk.
BACA JUGA: Sering Batuk, Benarkah Selalu Gejala TBC?
- Asma
Asma juga sering menimbulkan batuk kering. Ini disebabkan oleh saluran pernapasan yang membengkak dan menyempit, sehingga bikin penderitanya sulit bernapas.
- Penyembuhan Usai Flu
Batuk berdahak biasanya dialami saat seseorang kena flu. Namun, begitu demam dan pilek sembuh, gejala akan berganti menjadi batuk kering. Sebab, saluran napas menjadi jauh lebih sensitif saat terserang virus kembali.
Bagaimana Cara Mengatasi Batuk Kering?
Terlepas dari apa kondisi yang mendasari batuk kering, ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mengatasinya, yaitu:
1. Minum air putih yang banyak. Tak perlu air hangat, cukup suhu ruang saja. Hindari minum air dingin. Tujuannya adalah untuk melembapkan tenggorokan. Akan lebih baik jika ini dilakukan pada malam hari (karena biasanya batuk kering makin parah pada saat tersebut).
2. Jika batuk kering dipicu oleh alergi, dr. Alvin menyarankan untuk minum obat antihistamin dan obat antiperadangan. Untuk dosisnya, bisa dikonsultasikan dulu kepada dokter.
Jadi, walaupun batuk kering lebih banyak ditemui pada pasien, tetapi bukan berarti batuk berdahak tak perlu diwaspadai sebagai gejala infeksi akibat virus corona. Perhatikan kombinasi gejala yang muncul.
Bila mengalami demam, sakit tenggorokan, batuk-batuk, hidung meler, dan sulit bernapas (jika sudah parah), sebaiknya segera periksakan diri ke rumah sakit terdekat.(RN/AYU/klikdokter)
Redaktur & Reporter : Yessy