jpnn.com - JAKARTA - Keputusan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang terbang ke Bali untuk menyelesaikan urusan Partai Demokrat mendapat kritik dari politikus Partai Golkar, Bambang Soesatyo (Bamsoet).
Dalam status BlackBerry (BB) nya, Anggota Komisi III DPR itu menulis :"Dia telah memilih: Terbang ke Bali urus Partai. Rakyatnya dibiarkan berjuang sendiri menghadapi bencana banjir.:'( ".
BACA JUGA: SBY Diminta Turun ke Daerah Banjir
Saat ditanya maksud dari status itu, Bamsoet mengaku dirinya paham bahwa SBY memiliki tanggung jawab besar pada partai yang dipimpinnya. Apalagi, berdasarkan beberapa survey menyatakan elektabilitas Partai Demokrat prediksi terus merosot.
"Namun, tanggung jawab SBY sebagai Presiden jauh lebih besar karena menyangkut nasib rakyatnya yang kini tengah menghadapi berbagai musibah," jawab Bamsoet, Senin (20/1).
BACA JUGA: Kehilangan Komodo, Wali Kota Surabaya Lapor Ke KPK
Dia juga menyayangkan bahwa kritik publik saat pesta peluncuran buku "Selalu Ada Pilihan" yang juga dilakukan saat warga Jakarta sibuk menghadapi banjir, ternyata tidak didengar dan direspon dengan baik oleh Presiden.
Padahal, lanjutnya, rakyat saat ini sangat membutuhkan empati dan perhatian pemimpinnya. "Jadi, menjadi tidak elok memang. Saat rakyat berjuang menghadapi bencana, pemimpinya sibuk urusan partai," sebut Bamsoet.
BACA JUGA: Datangi KPK, Athiyyah Bawakan Berkas PPI untuk Anas
Hal ini menurut Wakil Bendahara Umum Partai Golkar itu harus menjadi pelajaran bagi bangsa ini. Ke depan, tidak boleh lagi presiden, wakil presiden dan menteri merangkap sebagai pengurus partai. Apalagi sebagai ketua umum.
"Kedepan, presiden merangkap ketua umum partai, harus dianggap sebagai pelecehan terhadap kepercayaan dan amanah rakyat.," tutupnya. (fat/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Besok Capres Konvensi Start Debat
Redaktur : Tim Redaksi