TAK butuh waktu lama bagi polisi meringkus pelaku perampokan yang menyaru sebagai anggota polisi. Empat orang sekaligus dibekuk secara beruntun oleh anggota Resmob Polrestabes Surabaya pada dini hari kemarin (2/2). Tiga orang di antaranya ditembak di kakinya lantaran mencoba kabur.
Yang dapat hadiah timah panas paling banyak adalah Heru Hartoyo alias Kucing, 33, warga Jalan Joyoboyo Belakang. Pria yang jadi sopir itu ditembak pada betis kanan, kiri, serta paha kanan.
Yang hanya kena satu tembakan adalah Abdul Kodir alias Unyil, 29, tinggal di Jalan Nyamplungan II, serta Maksum, 35, yang beralamat di Jalan Bogen Gang Buntu. Seorang pelaku lagi adalah M. Jaini alias Karwo, 33, yang tinggal di Jalan Joyoboyo Timur Belakang. Dia kooperatif saat dibekuk petugas.
Empat pelaku itu baru saja merampok seorang pemuda bernama Aris Udin, 23, yang tinggal di Jalan Ketintang Wiyata II. Jumat dini hari (31/1) sekitar pukul 03.00, pemuda itu melintas di viaduk Gubeng. Dia mengendarai sepeda motor Suzuki Satria hitam dengan nomor polisi AG 5391 WI.
Para pelaku berpura-pura sebagai anggota polisi yang akan menangkap bandar narkoba. Dengan alasan akan dites urine, mereka membawa Aris ke dalam mobil. Selanjutnya, pria itu diturunkan di tol Simo, sementara sepeda motornya dibawa kabur. Begitu pula barang berharga miliknya seperti uang dan kartu identitas.
Kanitresmob Satreskrim Polrestabes Surabaya AKP Agung Pribadi mengungkapkan, kasus tersebut bisa diungkap karena korban cepat melapor ke polisi. Korban juga mencatat nomor polisi mobil yang digunakan pelaku. Nah, berdasar data-data tersebut, polisi lantas melacak para perampok itu. "Mobil yang dipakai pelaku itu ternyata mobil rental," ungkap Agung kemarin.
Dia menambahkan, sesaat setelah diturunkan di tol Simo, Aris segera melepas bebat kresek putih yang menutupi kepalanya. Dia lantas menghafal nomor polisi pada mobil tersebut, yakni L 1724 EN.
Berdasar hasil pemeriksaan, dua di antara empat pelaku itu ternyata sudah tiga kali beraksi dengan modus yang sama. Heru Hartoyo alias Kucing dan M. Jaini alias Karwo pernah berkomplot merampas sepeda motor Vario Techno di sekitar Juanda sebulan lalu. Selain itu, mereka merampas Honda Beat dua pekan silam di Jalan Kertajaya.
Modus yang dilakukan pun tak jauh berbeda. Heru berpura-pura sebagai polisi yang sedang mencari bandar atau kurir sabu-sabu. Dia mengaku dalam setiap perampokan tak pernah melakukan kekerasan. "Ndak pake pukul-memukul. Hanya tutup kresek supaya tidak tahu dibawa ke mana," ujar Heru sambil merintih kesakitan karena luka tembak di kakinya.
Ayah beranak satu itu mengaku, sepeda motor hasil curian tersebut dijual kepada seseorang yang dikenal dengan sebutan Bakso. Tapi, dia tak pernah bertemu langsung dengan orang itu. Sebab, selalu ada orang lain yang mendatanginya. "Yang mengambil di Juanda itu dibeli Rp 2 juta. Yang di Kertajaya dapat Rp 2,7 juta," ungkapnya. (jun/nw/mas)
BACA JUGA: Setelah Dibunuh, Perhiasan Febby Lalu Dirampas
BACA ARTIKEL LAINNYA... Keterangan Pembantai Feby Menyusahkan Polisi
Redaktur : Tim Redaksi