jpnn.com, BANDUNG - Tubuh Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil resmi mengandung virus Covid-19 yang sudah dilemahkan atau dimatikan.
Ya. Kang Emil, sapaan Jabar 1, menunaikan janjinya menjadi sukarelawan vaksin corona buatan Sinovac, China, Jumat (28/8).
BACA JUGA: Kasus Covid-19 di Jabar Makin Ngeri, Ridwan Kamil Lakukan Hal Ini
Setelah menjalani beberapa proses uji kesehatan, Emil, sapaannya, akhirnya disuntik juga. Untuk memastikan, kalau dirinya benar disuntik, Emil pun pamer otot tangan.
Emil tiba di Puskesmas Garuda sekitar pukul 13.00 WIB.
BACA JUGA: Di Hadapan Ridwan Kamil, Presiden Keluhkan Rendahnya Realisasi Belanja APBD
BACA JUGA: Covid-19 Menyerang Kantor Ridwan Kamil, Bikin Merinding
Setibanya di puskesmas, tim uji klinis langsung melakukan serangkaian pemeriksaan kesehatan hingga rapid test.
Pada pukul 15.00 WIB Emil keluar dari Puskesmas bersama Kapolda Jabar Irjen Rudy Sufahriadi, Pangdam III/Siliwangi Mayjen TNI Nugroho Budi Wiryanto, serta Kepala Kejati Jabar Ade Eddy Adhyaksa.
Emil yang menggunakan jaket Satgas Covid19 Jawa Barat itu keluar dengan wajah ceria meski memegangi lengan kirinya.
Dia lalu menunjukkan bagian otot yang baru saja disuntik.
“Alhamdulilah penyuntikannya telah selesai. Khusus untuk saya disuntik sebelah kiri, Pak Kapolda di sebelah kanan. Setelah disuntik, testimoni pribadi saya agak pegal, nyutnyutan,” kata Kang Emil.
Apa rasanya? Dia mengaku, selama lima menit sempat merasakan rasa sakit sebelum mati rasa.
“Kerasanya agak ada lebam selama lima menit,” ujarnya.
Setelah itu, ia diberikan kartu untuk melaporkan perkembangan kondisi tubuh selama dua pekan ke depan.
Dari mulai suhu tubuh atau anomali lainnya. Ia menyebut, sedikitnya ada 20 poin indikator yang harus diisi setiap harinya.
Jika tak terjadi reaksi apapun, ia akan kembali menjalani penyuntikan kedua dua pekan mendatang.
“Ada sekitar sembilan potensi reaksi yang harus dilaporkan jika terjadi mulai gejala ringan sampai agak berat. Itu rutin diisi setiap hari dan nanti bertemu lagi 14 hari dari sekarang dan kami akan mendapatkan penyuntikan kedua karena memang tipe vaksin ini dosisnya harus dua kali,” imbuhnya.
Vaksin sinovac tengah diuji klinis di Indonesia.
Selain Ridwan Kamil, ada 1.000 lebih sukarelawan lainnya yang bersedia disuntik.
Jika lancar dan tak ada efek samping, vaksin akan mulai diproduksi enam bulan kemudian sebelum diberikan ke masyarakat.
Emil menjelaskan setelah tahap pertama usai akan ada tahap kedua yang menanti. Lagi-lagi sukarelawan harus melewati tahap pemeriksaan kesehatan dan penandatanganan kesediaan untuk lolos ke tahap berikutnya.
Setidaknya lebih dari 2.000 orang mendaftar menjadi relawan, tetapi hanya 1.620 orang yang lolos sesuai ketentuan. Adapun tahap kedua akan dilakukan tiga hari ke depan.
Emil menegaskan vaksin sinovac jauh lebih murah dibanding vaksin lain yang sudah diproduksi di luar negeri.
“Doakan ini lancar selama lima kali kunjungan, Januari produksi Bio Farma akan dilakukan. Secepatnya diberikan masyarakat Indonesia sesuai kriteria prioritas,” tutur Emil. (umm/rmco)
Jangan Sampai Ketinggalan Video Pilihan Redaksi ini:
Redaktur & Reporter : Adek