Selama Juni 2021, Pasien COVID-19 di RSLI Didominasi Klaster Keluarga dan Institusi

Senin, 28 Juni 2021 – 18:03 WIB
Tempat tidur atau bed yang akan ditambahkan di RSLI Surabaya. Foto: Humas RSLI

jpnn.com, SURABAYA - Lonjakan kasus Covid-19 membuat Rumah Sakit Lapangan Indrapura (RSLI) Surabaya menerima ratusan pasien positif.

Selama Juni 2021, pasien yang datang didominasi klaster keluarga dan institusi.

BACA JUGA: Masa Krusial Pengendalian COVID-19, Narasi Hoaks Harus Terus Dilawan

Sampai saat ini pasien yang dirawat sebanyak 358 orang dengan rincian 62 Pekerja Migran Indonesia (PMI), 21 dari penyekatan Suramadu dan limpahan kasus daerah.

Kemudian, sebanyak 227 pasien mandiri dan masih ada pasien yang mengantre masuk sebanyak 213 orang.

BACA JUGA: Menanggapi Kritik BEM UI kepada Jokowi, Hendri: Lampu Kuning tuh

Penanggung Jawab RSLI Laksamana Pertama TNI dr I Dewa Gede Nalendra Djaya Iswara mengatakan kapasitas di fasilitas kesehatan itu saat ini 410 bed atau tempat tidur.

Mengingat banyaknya pasien yang mengantre, RSLI Surabaya kembali melakukan penambahan kapasitas. Rencananya akan digenapkan menjadi 500 tempat tidur.

BACA JUGA: 3 Polisi Gadungan Ini Membawa Korban ke Dalam Mobil, Lalu Terjadilah

"Hari ini 50 bed yang dipinjamkan ke Bangkalan sudah dikembalikan dan akan dimasukkan ke lantai dua gedung museum kesehatan untuk penambahan kapasitas RSLI. Sisanya menggenapi 500 akan diupayakan segera," ujar Nalendra, Senin (28/6).

Dia menyebut sejak awal Juni komposisi pasien didominasi PMI dan klaster Bangkalan. Tetapi, sepuluh hari terakhir jumlah pasien dari Surabaya meningkat tajam 63,4 persen dari klaster keluarga hingga institusi.

Dominasi klaster itu diduga akibat lanjutan dari liburan panjang pascalebaran serta kendurnya masyarakat menjalankan protokol kesehatan atau prokes.

"Selama bulan Juni setidaknya terdapat 65 klaster keluarga dan 14 klaster institusi atau perusahaan, perumahan dengan jumlah yang terpapar bervariasi antara dua, tujuh, hingga 20 orang," beber dia.

Nalendra khawatir dengan kondisi tenaga kesehatan yang ada di RSLI. Menurut dia, tempatnya merawat pasien Covid-19 sudah mencapai titik kemampuan.

"Yang jadi perhatian kami adalah kelelahan kawan-kawan nakes. Begitu nakes kelelahan imunnya turun dan akan mudah terinfeksi," ujar Nalendra.

Untuk itu dia mengimbau semua pihak untuk lebih taat dan ketat dalam menjalankan protokol kesehatan, terutama 5M ditambah 1 M lagi yaitu menghindari makan bersama.

"Jaga selalu kesehatan masing-masing, bantu kami mengurangi beban rumah sakit beserta nakes dan relawannya, sehingga tetap dapat memberikan layanan bagi yang lebih membutuhkan” pungkas Nalendra. (mcr12/jpnn)


Redaktur & Reporter : Arry Saputra

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler