Selama Mega-SBY Belum Akur ya Sulit

Kamis, 14 Mei 2015 – 19:34 WIB
Presiden Indonesia, Joko Widodo bersama ketua umum DPP Partai Demokrat pada Kongres IV partai Demokrat di Hotel Shangri-la Surabaya, Jawa Timur, Selasa (12/5). Foto: Dipta/Jawa Pos

jpnn.com - JAKARTA –  Hadirnya Presiden Joko Widodo di arena Kongres Partai Demokrat, Surabaya, Selasa (12/5), dianggap menguatnya sinyal partai yang dikomandani Ketua Umum Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) itu bakal merapat ke Koalisi Indonesia Hebat (KIH).

 

Namun, pengamat politik dari Indo Strategi Andar Nubowo memprediksi merapatnya partai berlambang Mercy ke KIH sulit terjadi. Sebab, KIH dipimpin oleh partai pengusung Jokowi, yakni PDIP.

BACA JUGA: Korupsi APBD, Mantan Manajer Timnas PSSI Ditahan

Sedangkan, PDIP di bawah ke pemimpinan Megawati Soekarnoputri. Sementara, hubungan antara SBY dan Mega hingga kini terlihat belum baik karena pernah mengalami ketidakcocokan di masa lalu.

BACA JUGA: Terserang Malaria, Dokter PTT di Pedalaman Papua Meninggal Dunia

“Apabila Partai Demokrat ingin merapat ke KIH maka harus ada langkah rekonsiliasi secara personal dan politik antar keduanya, SBY dan Mega,” ujarnya saat dihubungi, Kamis (14/5).

Sayangnya, Mega masih belum menunjukkan gelagat membuka hati dan pintu bagi SBY. “Sebab, Mega termasuk orang yang konsisten. Sehingga, gelagat untuk mendekat rekonsiliasi belum ada,” tuturnya.

BACA JUGA: Dua Sosok Muda Ini Dianggap Cocok Gantikan Ibas

Tapi, politik tidak ada yang mutlak. “Bila mereka bertemu akan mengubah konstalasi politik dan tanah air,” tandas Andar. (Rehdian K/dio)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Disebut Nyambi Jadi PSK, Artis Seksi Ini Ngeluh Susah Cari Suami


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler