Selama PPKM, Roni dan Sandi Bisa Meraup Keuntungan Jutaan Rupiah dari Usaha Ini

Minggu, 25 Juli 2021 – 18:52 WIB
Roni, pedagang kelapa muda di Jalan Abdulah Bin Nuh, Cianjur, Jawa Barat, meraup keuntungan hingga jutaan rupiah seiring tingginya kebutuhan warga akan air kelapa terutama kelapa hijau, Minggu (25/7). Foto: ANTARA/Ahmad Fikri

jpnn.com, CIANJUR - Roni (38), pedagang kelapa muda di Jalan Abdulah Bin Nuh, Cianjur, Jawa Barat, bisa meraup keuntungan hingga jutaan rupiah selama PPKM Darurat karena tingkat kebutuhan warga meningkat tajam, terutama pesanan kelapa hijau yang biasa dipakai untuk mengatasi keracunan dan kekurangan cairan.

Roni mengatakan sejak awal penerapan PPKM Darurat hingga diperpanjang, dia tetap diizinkan berjualan, namun tidak boleh minum di tempat alias harus dibawa pulang.

BACA JUGA: Anggota Ormas Tewas Dibantai Debt Collector, Pelaku Santai Menenteng Parang

Dalam sehari Roni mengaku bisa menjual kelapa 50 sampai 400 buah per hari.

"Awal pandemi, lebih banyak yang mencari kelapa hijau atau kelapa obat mereka menyebutnya. Namun sejak dua minggu terakhir, penjualan kelapa biasa juga meningkat, katanya bagus untuk menaikkan imun dan membunuh virus jahat dalam tubuh, " katanya.

BACA JUGA: Petugas Curigai Kapal Berbendera Malaysia, Nakhoda Melarikan Diri, Saat Digeledah Ini Isinya

Dia menjelaskan untuk satu buah kelapa hijau, biasa dijual Rp15 ribu, sedangkan kelapa muda biasa, dijual Rp10 ribu per buah.

Setiap harinya, dia dapat menjual hingga 400 buah per hari, sehingga dapat meraup keuntungan hingga jutaan rupiah.

"Alhamdulillah tidak ada larangan berjualan, hanya tidak boleh makan atau minum di tempat seperti biasa. Untuk stok sangat mencukupi," katanya.

Hal senada terucap dari Sandi (43) pedagang kelapa muda lainnya. Sejak pandemi pesanan kelapa hijau, meningkat tajam dibandingkan kelapa muda biasa.

Bahkan pesanan lebih tinggi terasa sejak terjadinya peningkatan kasus COVID-19 di Cianjur, per hari dia dapat menjual hingga 600 buah kelapa hijau dan kelapa muda.

"Sejak awal pandemi, sudah tinggi penjualan khususnya kelapa hijau, perhari saya dapat membawa uang sampai Rp3 juta. Selama dua bulan terakhir, kami selalu menyiapkan stok dari petani di beberapa kecamatan di Cianjur. Selama ini, stok selalu ada karena langsung dari petani, " katanya.

Bupati Cianjur Herman Suherman mengatakan hingga saat ini, berbagai upaya dilakukan pemerintah daerah untuk tetap membatu pedagang kecil dan UMKM yang ada tetap berproduksi dan menjajakan produknya secara online, sebagai upaya membantu pemerintah menekan angka penularan.

Bahkan setelah pandemi sejumlah program dipersiapkan untuk memulihkan perekonomian.

"Meski sudah mulai diizinkan kembali berjualan bagi pedagang non esensial, kami imbau mereka tetap menerapkan prokes, serta menghindari terjadinya kerumunan. Nanti setelah pandemi usai, kami sudah siapkan program besar untuk pemulihan ekonomi," katanya. (antara/jpnn)

Jangan Sampai Ketinggalan Video Pilihan Redaksi ini:


Redaktur & Reporter : Rah Mahatma Sakti

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler