jpnn.com, JAKARTA - Sebanyak sepuluh Kabupaten dari 103 Kabupaten lolos mengikuti penjurian I-SIM For Regencies, yang digelar oleh PT Surveyor Indonesia bekerja sama dengan Bappenas, APKASI dan KPPOD.
Top 10 Kabupaten tersebut yakni Bandung, Bogor, Bantul, Gowa, Karo, Magelang, Tapanuli Selatan, Tapanuli Utara, Temanggung, dan Sinjai.
BACA JUGA: Diikuti 103 Kabupaten, Program I-SIM PT Surveyor Indonesia Sasar Target SDGs 2030
Kabupaten yang terpilih merupakan 10 terbaik berdasarkan penilaian indikator SDGs dari 103 Kabupaten yang mendaftar, untuk selanjutnya akan dikupas lebih mendalam lagi program unggulan SDGs, yang dipresentasikan langsung oleh Bupati dan OPD terkait.
I-SIM For Regencies merupakan program unggulan PT Surveyor Indonesia.
BACA JUGA: PELNI Tiadakan Penjualan Tiket di Loket
“Di sinilah peran Surveyor Indonesia memberikan inspirasi bahwa setiap unsur anak bangsa harus mampu memberikan kontribusi positif kepada perusahaan, masyarakat, dan negara. SDGs harus menjadi gerakan bersama," ujar Dirut Surveyor Indonesia Haris Witjaksono.
Dengan semangat inklusivitas atau no one left behind, I-SIM For Regencies menciptakan keterlibatan pentahelix multi-stakeholders, seperti: pemerintahan, akademisi, komunitas, bisnis, filantropi dan media.
BACA JUGA: 3 Terdakwa Korupsi SKEBP Surveyor Indonesia Divonis Hakim Tipikor
Dalam penjurian ini, masing-masing Kabupaten menampilkan program unggulan SDGs yang kemudian diuji lebih dalam oleh panelis yang mewakili pentahelix pencapaian SDGs, Di antaranya Vivi Yulaswati (Pemerintahan), Prof. Dr. Zuzy Anna (Akademisi).
Kemudian Phil Hendricus Andy Simarmata (Praktisi perencanaan daerah), Dr. (Cand) Billy Mambrasar (orang muda), Indah Budiani, (Komunitas bisnis), Euis Emalia Noor (Pelaku usaha), dan Ichwan Susanto (Media).
Penjurian I-SIM For Regencies akan menjadi bagian dari SDGs Action Awards (SDGs Award) kategori Pemerintah Daerah yang akan disampaikan pada acara SDGs Annual Conference, pada 5-7 November 2023 di Yogyakarta oleh Kementerian PPN/Bappenas.
I-SIM For Regencies merupakan gerakan inisiatif untuk mendukung keberlanjutan multi-stakeholders dalam mengelola aspek pembangunan berkelanjutan, lingkungan, sosial dan tata kelola, termasuk akselerasi pencapaian SDGs di tingkat Kabupaten.
Melalui program ini, pemerintah Kabupaten bisa mengungkapkan data dan mengukur capaian dalam akselerasi performa capaian tersebut.(chi/jpnn)
Redaktur & Reporter : Yessy Artada