jpnn.com, CANBERRA - Australia melaporkan nihil kasus komunitas harian COVID-19 untuk pertama kalinya dalam hampir lima bulan, Minggu (1/11).
Perkembangan itu membuka jalan bagi pelonggaran pembatasan COVID-19 lebih lanjut.
BACA JUGA: Masih Tetap Mau Berdemo saat Angka Kasus COVID-19 Belum Melandai?
Negara Bagian Victoria, yang menjadi titik nyala COVID-19 dan menyumbang lebih dari 90 persen dari 907 kematian COVID-19 di seluruh Australia, untuk hari kedua mencatat nol kasus harian dan kematian.
Dengan tidak adanya kasus baru di seluruh negeri, Australia menyaksikan hari pertama tanpa transmisi sejak 9 Juni, kata Menteri Kesehatan Greg Hunt.
BACA JUGA: Dua Orang Dekat Presiden Erdogan Dinyatakan Positif COVID-19
"Terima kasih kepada seluruh petugas kesehatan dan petugas kesehatan masyarakat kita yang sangat luar biasa dan terutama masyarakat Australia," cuit Hunt di Twitter, Minggu (1/11).
Serangkaian langkah yang cepat dan tepat, serta didukung dengan kepatuhan masyarakat, berperan penting dalam mengendalikan pandemi sebelum membuat sistem kesehatan publik di Australia kewalahan.
BACA JUGA: Anies Tetapkan Kenaikan UMP Hanya untuk Usaha Tak Terdampak COVID-19, Sebegini Besarnya
Victoria pekan lalu mengakhiri sebagian besar pembatasan COVID-19 selama 111 hari, beberapa paling ketat dan terlama di dunia.
Survei Ipsos baru-baru ini oleh surat kabar The Age dan Nine News menunjukkan bahwa masyarakat Victoria mendukung penanganan pandemi oleh otoritas negara bagian itu.
Kepala Dinas Kesehatan Victoria Brett Sutton pada Minggu mengisyaratkan bahwa negara bagian tersebut kemungkinan akan lebih melonggarkan pembatasan pergerakan masyarakat dalam beberapa hari ke depan, namun mendesak masyarakat untuk terus mematuhi panduan.
"Kelonggaran apa yang berlaku ... pastinya akan diinformasikan oleh apa yang sepertinya terlihat pekan ini," kata Sutton saat konferensi pers.
"Melihat 50.000 kasus sehari di Prancis, melihat Belgia mengirim pasien ke luar negeri karena mereka sangat kewalahan - itulah apa yang bakal kita hadapi jika kita tidak mampu mengatasinya."
Australia mengonfirmasi hanya lebih dari 27.500 kasus sejak awal pandemi, sebab negara itu langsung menutup perbatasan internasional dan memberlakukan pembatasan sosial serta memperbanyak pengujian dan penelusuran kasus.
Australia pada Jumat (30/10) memperingatkan warganya untuk tidak bepergian ke Amerika Serikat, sekutu utamanya, terkait risiko kekerasan aksi protes dan COVID-19. (ant/dil/jpnn)
Simak! Video Pilihan Redaksi:
Redaktur & Reporter : Adil