jpnn.com - JAKARTA - Munculnya nama Sudirman Said sebagai kandidat kuat calon Menteri ESDM dan Rini Soemarno sebagai Menteri BUMN semakin memperjelas sindikasi-skema mafia baru menguasai sektor energi di Indonesia.
Begitu dikatakan Analis Geopolitik Global Future Institute (GFI), Hendrajit dalam keterangan tertulis yang diterima redaksi RMOL (Grup JPNN), Minggu (26/10).
BACA JUGA: Pengumuman Kabinet Mundur
Nama Sudirman, kata dia, muncul di politik publik awal 2003, ketika "menjual" nama Nurcholis Madjid untuk maju Capres. Belakangan, Sudirman "mengkhianati" Cak Nur dan bergabung dengan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
"SBY dan Paramadina hanya dijadikan tumpangan politik, Sudirman di kalangan bisnis migas dikenal sebagai "mafia minyak" dengan strateginya seolah memotong impor minyak, tapi malah menerapkan skema Pola Integrated Suply Chain (ISC). Seolah-olah importir langsung tapi menjadi broker minyak. Sewaktu Sudirman menjabat corporate secretary Pertamina era Ari Soemarno, di Pertamina Sudirman mendapat sokongan kuat Arifin Panigoro," urai Hendrajit.
BACA JUGA: Ketum PBNU Setuju Hari Santri, Asal Digelar 22 Oktober
Dia terangkan, Sudirman Said juga dikenal dekat dengan jaringan Medco yang sangat kental dengan Arifin Panigoro. Padahal, Arifin sebagai rival politik Megawati pasca pilpres 2004.
Selain itu, Sudirman juga dekat dengan Eri Riyana Hardja Pamengkas. Adapun saat ini Said menjabat Dirut PINDAD. Dia juga dikenal dekat dengan jaringan Washington.
BACA JUGA: Ibas Desak Jokowi Jelaskan Kadar Keterlibatan Megawati
"Alangkah sembrononya Sudirman Said dijadikan Menteri ESDM, memperburuk wajah Pemerintahan Jokowi," terang Hendrajit.
Parahnya, lanjut dia, Sudirman juga direkomendasikan oleh Ari Soemarno, kakak Kandung Rini Soemarno. Hal itu membuat terlihat kuatnya intervensi keluarga Soemarno dan mengalahkan suara Megawati Soekarnoputri.
"Sudah pas, Rini Soemarno Menteri BUMN di Hilir Migas, Ari Soemarno kandidat Kuat Komisaris Utama Pertamina dan penjaga kebijakan dipegang Sudirman Said, kaki tangan Ari Soemarno memegang hulu Migas di ESDM dan mengamankan bisnis migas Medco-nya Arifin Panigoro, lengkap sudah network Soemarno dan Arifin Panigoro menguasai Jokowi, mengambil alih dari Megawati-PDIP. Selamat datang mafia migas baru, era Kabinet Trisakti," tandas Hendrajit. (dem/RMOL)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Ara Tinggalkan Kediaman Mega Tanpa Bicara
Redaktur : Tim Redaksi