Selamat, Freeport Indonesia Raih Penghargaan SAR Awards dari Basarnas

Jumat, 17 Februari 2023 – 19:34 WIB
PT Freeport Indonesia (PTFI) menerima penghargaan SAR Awards dari Basarnas atas dukungan perusahaan terhadap upaya penyelenggaraan operasi pencarian dan pertolongan di Indonesia. Foto: Dokumentasi PTFI

jpnn.com, JAKARTA - PT Freeport Indonesia (PTFI) meraih penghargaan Search and Rescue (SAR) Award dari Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas).

Penghargaan tersebut diberikan kepada Freeport Indonesia atas dukungannya terhadap upaya penyelenggaraan operasi pencarian dan pertolongan di Indonesia.

BACA JUGA: Pascabanjir Menerjang Area Tambang di Tembagapura, Freeport Terus Lakukan Pemulihan

Penghargaan tersebut diberikan pada Rapat Kerja Basarnas dan Forum Koordinasi Potensi Pencarian dan Pertolongan (FKP3) Nasional 2023 yang dibuka Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Jakarta, Kamis (16/2).

SAR Award diberikan dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun ke-51 Basarnas sebagai bentuk apresiasi dan penghargaan kepada perusahaan atau lembaga yang telah mendukung pelaksanaan tugas dan fungsi Basarnas.

BACA JUGA: Pembangunan Smelter PTFI Bakal Menguntungkan Perekonomian RI Jangka Panjang

PTFI menjadi satu-satunya badan usaha yang menerima penghargaan SAR Award 2023 ersama dengan tiga institusi lain yang mewakili pemerintah, akademisi, dan organisasi kemasyarakatan.

“Penghargaan SAR Award adalah bentuk apresiasi dan rekognisi terhadap upaya dan kesiapsiagaan tim Emergency Preparedness and Response (EP&R) PTFI dalam menghadapi dan menanggulangi insiden darurat," kata Vice President of Mining Safety PTFI Eman Widijanto.

BACA JUGA: Corona di Freeport, PTFI Siapkan 50.000 Rapid Test

Dia menegaskan penghargaan tersebut sekaligus mengukuhkan komitmen perusahaan terhadap dukungan dan bantuan pada bencana atau kondisi darurat di luar wilayah kerja PTFI.

Sebagai perusahaan tambang yang beroperasi di wilayah yang memiliki kondisi alam ekstrem, PTFI memiliki sistem, teknologi, dan sumber daya manusia yang mendukung pengelolaan tanggap darurat dan praktik manajemen risiko yang siap menghadapi berbagai operasi kegawatdaruratan.

Terlebih, PTFI juga mengelola salah satu tambang bawah tanah terbesar di dunia yang memiliki karakteristik berbeda dengan lahan tambang terbuka pada umumnya.

“Penyelenggaraan pencarian dan pertolongan dalam situasi bencana tidak dapat berjalan sendiri, melainkan membutuhkan kerja sama yang baik antarpemangku kepentingan seperti instansi pemerintah, lembaga usaha, akademisi, media dan komunitas," kata Sestama Basarnas Abdul Haris Achadi.

Dia menyampaikan sebagai salah satu lembaga usaha yang memiliki rekam jejak operasi pertolongan yang cepat tanggap, keberadaan tim EP&R PTFI telah membantu Basarnas dalam quick response yang lebih baik.

Pada kesempatan yang sama, Presiden Jokowi turut menekankan bahwa pemanfaatan teknologi dan keterlibatan berbagai pihak, berperan penting dalam proses pencarian dan pertolongan korban bencana.

“Pemanfaatan teknologi dapat membantu tim untuk mempercepat proses evakuasi dan menjangkau area yang sulit," kata Jokowi.

Semenatara, lanjut mantan Gubernur DKI Jakarta itu, edukasi terhadap masyarakat di daerah rawan bencana dapat memastikan mereka memahami langkah pertolongan awal saat bencana alam.

Hingga saat ini, PTFI terus melakukan inovasi teknologi dalam kegiatan operasional dan upaya pencegahan kecelakaan kerja.

Pada pengelolaan tambang bawah tanah, misalnya, PTFI memiliki teknologi smart mining yang memungkinkan operasi jarak jauh dan meminimalisir kecelakaan kerja. (mrk/jpnn)


Redaktur : Sutresno Wahyudi
Reporter : Sutresno Wahyudi, Sutresno Wahyudi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler