Selamat Jalan Gubernur Sani..

Jumat, 08 April 2016 – 22:01 WIB
Mendiang Gubernur Kepri Muhammad Sani saat dilantik di Istana Negara. Foto: dok. Biro Pers Istana

jpnn.com - Masih teringat dengan jelas saat Muhammad Sani, 73 berdiri dengan bangga di Istana Negara, pada 12 Februari lalu. Saat itu, ia baru saja dilantik Presiden Joko Widodo sebagai Gubernur Kepulauan Riau. Jalannya sudah tertatih, tapi ia masih bersemangat.

JAKARTA, NATALIA LAURENS

BACA JUGA: HOROR! Penampakan dan Jeritan Minta Tolong di Rutan Malabero

Saat itu, Sani termasuk yang menjadi pusat perhatian di lingkungan istana. Ini karena ia adalah gubernur tertua yang dilantik. Tak hanya itu, ketika proses pelantikan, Presiden Joko Widodo dan Wapres Jusuf Kalla juga memperlakukannya secara khusus.

Ketika dua petinggi negara itu dan para pasangan kepala daerah berjalan beriringan bersama pasukan istimewa paspampres dari Istana Merdeka menuju Istana Negara, untuk pelantikan, Sani tidak ikut di dalamnya.

BACA JUGA: Mengunjugi Israel: Antara Diculik Hamas dan Dicekik Netanyahu

Karena sudah cukup sulit berjalan, Sani diminta untuk menumpang golf car yang biasa ditumpangi presiden dan wapres. Alhasil, golf carnya berada di paling belakang barisan. Sedangkan presiden, wapres dan kada lainnya berjalan di barisan paling depan.

Bila kebanyakan orang memilih untuk banyak istirahat di usia menginjak 70 tahun, tidak dengan Sani. Dia justru masih dipercaya warga Kepulauan Riau  (Kepri) untuk memimpin selama lima tahun ke depan. Kepercayaan tersebut tidak disia-siakan Sani begitu saja.

BACA JUGA: Sertu Dwi, Prajurit Kopassus yang Garang, Ternyata Anak Mama

"Saya masih mau dan ingin berbuat yang terbaik untuk bangsa dan negara. Ya saya laksanakan dan saya terpilih," ujar mendiang Sani mantap kala itu.

Pria kelahiran Kundur, Karimun tersebut bahkan menyatakan siap menjalankan tugas yang sudah diamanatkan kepadanya. Usia yang tak lagi muda, tidak menyurutkan niat Sani untuk terjun ke lapangan langsung alias blusukan.

"Tentu, selama masih bisa jalani, ya kami jalani. Kalau ke pulau, kami di atas awan (pesawat) kan bisa duduk, kalau naik kapal kan masih bisa duduk. Tetap blusukan, walau tidak 100 persen," kata Sani sambil melempar senyum.

Namun, apa daya semangat kerja Sani dihalangi dengan kondisi tubuhnya saat ini. Karena kelelahan setelah sempat dirawat di Singapura, Sani pada akhirnya meninggal sebelum bertemu presiden dan wapres dalam rapat khusus dengan kepala daerah, Jumat (8/4). Sani meninggal di Rumah Sakit Abdi Waluyo, Jakarta Pusat sore tadi. Presiden dan wapres pun melayat jenazahnya sore tadi sebelum dipulangkan ke kampung halamannya. Rekan dan banyak pihak mengenang Sani semasa hidupnya.

“Kami, masyarakat Kepulauan Riau berduka cita. Ia seorang pemimpin yang menjadi suri tauladan,” ujar Wakil Gubernur Kepri Nurdin Basirun.

Nurdin mengatakan, Sani adalah pribadi yang sangat baik. Ia dianggap sebagai tipikal pemimpin yang selalu menjadi panutan.

“Tentunya kami berharap keluarga bersabar. Ini adalah takdir Allah SWT. Kita harus kuat menerima ini. Mudah-mudahan amal ibadah beliau diterima di sisi Allah SWT,” imbuh Nurdin.

Sani adalah gubernur incumbent. Sebelumnya ia menjabat di posisi yang sama dari 2010-2015. Sebelum menjabat sebagai wakil Gubernur Kepulauan Riau pada periode sebelumnya mendampingi Gubernur Ismeth Abdullah. Peraih Satya Lencana Bintang Melati 2003 dan Satya Lencana Pembangunan pada 2004 oleh presiden ini juga pernah menjabat sebagai Bupati Kabupaten Karimun pada 2001-2005. Faktor usia tidak meruntuhkan semangatnya untuk maju dan memenangkan pilkada serentak, 9 Desember lalu. (flo/jpnn)

 

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Mengunjungi Tel Aviv Israel, Kota Nomor Dua Setelah Silicon Valley


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler