Sertu Dwi, Prajurit Kopassus yang Garang, Ternyata Anak Mama

Rabu, 06 April 2016 – 00:30 WIB
Sertu Dwi Andi saat beraksi, Senin (4/4). Foto: Damianus Bram/Radar Solo/JPG

jpnn.com - AKSI Sertu Dwi Andi, Prajurit Kopassus Grup 2 Kartasura, Jawa Tengah, memecahkan 55 balok es dalam waktu 1 menit menggunakan kepala, masuk Rekor Muri. Namun di balik “kegarangannya, dia sampai saat ini masih sering tidur dengan ibundanya. Berikut ceritanya.

Ryantono P.S - Kartasura

BACA JUGA: Mengunjungi Tel Aviv Israel, Kota Nomor Dua Setelah Silicon Valley

TATAP matanya tajam dan suaranya lantang.  Namun, Sertu Dwi Andi tetaplah manusia biasa.

Ibunda Sertu Dwi Andi, Wiwik Handayani, 58, cerita, puteranya itu sangat lengket dengan kedua orang tuanya. Bahkan, apapun yang terjadi padanya dia ceritakan pada orang tuanya.

BACA JUGA: Tukang Becak Ini Sempat Berniat Jalan Kaki ke Tanah Suci, kini...

Berkat sikap hormat pada orang tua itulah setiap aktivitasnya menjadi lancar. ”Semenjak kecil Dwi Andi sudah dekat dengan orang tua, mau kemana-mana dia izin,” papar dia.

Bahkan sampai saat ini, walaupun dia sudah berkeluarga, Sertu Dwi Andi kebiasaan itu tidak berubah.  Seminggu sekali dia menyempatkan untuk pulang ke rumah orang tuanya di Klaten. Ketika pulang itu, dia meminta tidur bersama ibunya.

BACA JUGA: Kisah Kartini Berjuang Keluar dari Gelimang Narkoba ke Kuliner "Penjara"

Bahkan, sebelum melakukan aksi memecahkan rekor, Senin (4/4), tepatnya saat sesi latihan., Sertu Dwi Andi terus menerus menelepon ibunya. Dia meminta doa yang sama, sukses melakoni aksi di luar nalarnya.

”Saya sebenarnya juga was-was saat anak saya mau memecahkan rekor Muri.  55 balok es dengan kepala itu banyak,” papar dia.

Menurut dia, kesuksesan anaknya ini tidak lepas dari campur tangan Tuhan. Sebab, dalam setiap doanya dia berharap Tuhan selalu memberikan yang terbaik untuk keluarganya. Prinsip Wiwik, walupun anaknya seorang prajurit Kopassus, tetaplah manusia biasa. Maka, campur tangan Tuhan-lah yang mensukseskan aksinya.

Ayah Sertu Dwi Andi, Bambang Subianto, 66, mengatakan saat SMA Sertu Dwi Andi termasuk anak yang sering berkelahi. Dia biasanya membela rekannya yang sedang dalam masalah. Berdasarkan sifatnya itu, Bambang memutuskan memasukan Dwi Andi ke TNI. Ternyata, pilihannya tidak salah.

Ketika mengikuti pendidikan sampai menjadi seorang prajurit, Sertu Dwi Andi selalu sukses. Setiap pengalamannya bertugas juga dia ceritakan pada ayahnya. Bambang juga mengatakan, selalu memberikan wejangan yang baik untuk anaknya.

Bambang mengatakan, dia memiliki empat orang anak. Dua laki-laki dan dua perempuan. Sementara Sertu Dwi Andi merupakan  anak kedua-nya.

”Kakak adiknya saya kuliahkan. Ini Dwi Andi saya masukkan TNI. Dia membanggakan dan ikhlas bertugas demi kedaulatan NKRI,” papar dia. (sam/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Kisah Mantan Dosen yang Hidup Bersama Suku Anak Dalam di Hutan Belantara


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler