Selamat Jalan, Kak Nei

Kamis, 06 Agustus 2020 – 11:18 WIB
Prof. Dr. Cornelis Lay, M.A saat menyampaikan pidato dalam pengukuhannya menjadi guru besar FISIPOL UGM, 6 Februari 2019. Foto: dokumentasi pribadi Hasto Kristiyanto

jpnn.com, JAKARTA - Wakil Ketua Komisi IX DPR Fraksi Partai Golkar Melki Laka Lena menyimpan banyak kenangan bersama Prof Cornelis Lay, Guru Besar FISIPOL Universitas Gadjah Mada yang meninggal dunia pada Rabu (5/8) pagi, sekitar pukul 04.00 Wib di RS Panti Rapih, Yogyakarta.

Kak Nei, begitu Melki memanggil Cornelis Lay. "Senior yang baik dan guru sejati sampai akhir hayatnya," tutur Melki, Kamis (6/8). (boy/jpnn)

BACA JUGA: Prof Cornelis Lay Meninggal Dunia, Selamat Jalan, Guru

Berikut penuturan lengkap Melki dalam tulisan yang dia beri judul 'Selamat Jalan, Kak Nei'.

Mengenang Prof. Dr Cornelis Lay senior di Jogja dan guru banyak aktivis. Senior yang baik dan guru sejati sampai akhir hayatnya.

BACA JUGA: Dukacita bagi Guru, Sahabat dan Cendekiawan Soekarnois: Bung Cornelis Lay

Kami mengenalnya saat pertama kali masuk Jogja 1996 sebagai senior yang multigelar. Sebagai anak Kupang yang bergabung di persaudaraan Kupang Raya (Perkuray) lalu keluarga besar Ende IKPMK kemudian di Ikatan Keluarga Flobamora IKF NTT Jogja, nama Cornelis Lay salah satu senior Kupang dan NTT yang beraneka warna cerita.

Dikenal dan terkenal karena jago urusan lapangan dan kemampuan intelektual di atas rata-rata.

BACA JUGA: Ganjar Sangat Kehilangan Sosok Cornelis Lay, Guru yang Mengajarnya dalam Politik

Kak Nei, salah satu pemikir politik terkemuka yang kemampuan lisan dan tulisannya sama menariknya saat bicara ke publik.

Kami sering memanggilnya Kak Nei, kadang Bang Cony, saat bertemu dan duduk santai membahas hal ringan sampai serius tanpa ada jarak, egaliter dan edukatif.

Topik bahasan sederhana saat di Kupang dulu sampai hal serius soal negara diulas renyah dan mendalam, reflektif mengajak semua yang hadir turut berpikir dan memberi cerita.

Hal yang sama juga Kak Nei lakukan kepada orang lain baik para pemimpin saat diskusi lisan atau dalam berbagai forum maupun dalam tulisan yang kami ikuti di media massa atau berbagai forum pertemuan.

Kak Nei guru dan pendidik dalam pengertian sesungguhnya. Sebagai dosen, mencerdaskan mahasiswa/mahasiswi sekaligus saat yang sama Kak Nei dengan caranya menyiapkan anak muda yang sungguh siapkan diri jadi pemimpin khususnya di bidang politik.

Jejak pemikiran politik Kak Nei di bidang politik khususnya tentang nasionalisme dan Bung Karno setahu kami melalui cerita banyak tokoh senior masih yang terbaik dibuktikan melalui skripsinya yang sangat serius membahas hal ini.

Kak Nei guru bagi banyak aktivis saat pergerakan jelang, saat dan pasca-Pak Harto lengser mereka tersebar ke seluruh nusantara di berbagai profesi dan sebagian jadi pejabat publik saat reformasi hingga saat ini.

Spektrum pergaulan dan jaringannya yang luas membuat Kak Nei dikenal, disayang dan dicintai banyak kalangan. Saat kami masuk Jogja dan ada anak NTT yang buat ulah dan urusan sama aparat, Kak Nei sering turun tangan membantu.

Hal yang sama juga kami dengar Kak Nei lakukan membantu aktivis mahasiswa yang berurusan dengan aparat hukum.

Saat kami ikut gerakan mahasiswa di Jogja jelang Pak Harto lengser, perannya di belakang layar yang bersentuhan dengan banyak aktivis terkemuka Jogja juga di berbagai tempat sering kami dengar.

Kak Nei selalu dengan ramah dan rendah hati merespon semua cerita itu dengan gaya santai.

Kak Nei sesekali bertanya tentang kondisi atau perkembangan orang yang dikenalnya pernah bersentuhan dengannya dan tetap menaruh perhatian terhadap cerita adik adiknya yang sudah mentas di berbagai medan.

Saat Megawati, SBY lalu Jokowi menjadi Presiden RI, Kak Nei tetap setia menjadi guru di kampus dan guru yang selalu inspiratif bagi para anak muda lintas batas walau memiliki kedekatan personal dgn ketiga presiden RI.

Saat pidato promosi profesor di UGM pilihan dan jalan Kak Nei digambarkan dengan baik sebagai pilihan ketiga relasi intelektual dan kekuasaan. Pilihan yang tidak mudah dan bisa dijalani oleh Kak Nei dengan baik dan sukses sampai akhir hayatnya.

Saat mendapat kabar dari teman dan berbagai grup Kak Nei telah berpulang di RS Panti Rapih Jogja, saya dan istri berduka yang mendalam. Kami mendoakan jiwa Kak Nei dilapangkan jalan ke surga, istri dan kedua anak diberi kekuatan melalui peristiwa iman ini.

Banyak orang yang pernah bersentuhan langsung atau tidak langsung pasti kehilangan Kak Nei, guru, senior dan sahabat yang baik bagi banyak orang.

Selamat jalan Kak Nei guru dan inspirator bagi banyak orang muda lintas batas, berpulanglah dalam damai dan kasih Tuhan R l P.

Video Terpopuler Hari ini:


Redaktur & Reporter : Boy

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler