jpnn.com, JOGJA - Jagat seni lukis Indonesia kembali kehilangan salah satu maestronya. Pelukis kondang Djoko Pekik meninggal dunia pada Sabtu (12/8) pagi.
Kabar tentang kepergian pelukis yang tinggal di Yogyakarta itu disampaikan koleganya sesama seniman, Butet Kartaredjasa.
BACA JUGA: Berita Duka, Pelukis Ternama Indonesia Djoko Pekik Meninggal Dunia
Menurut Butet, sang maestro lukis itu meninggal dunia di RS Panti Rapih, Yogyakarta.
"Nggih (ya, red) pukul 08.00 WIB tadi," ujar Butet.
BACA JUGA: Kisah Butet soal Anggrek Putih dari Bu Mega dan Semangat untuk Pulih
Seniman berjuluk Raja Monolog itu tidak memerinci soal penyebab Djoko Pekik wafat.
Namun, Butet menyebut kesehatan seniman yang telah berusia 86 tahun itu terus menurun.
BACA JUGA: Pahlawan Celeng
"Memang sudah tua, sakit-sakitan," kata dia.
Butet juga mengunggah fotonya bersama Djoko Pekik ke akunnya di Instagram.
"Selamat jalan Pak Djoko Pekik. Sumangga Gusti,” ujar Butet dalam unggahannya yang disertai emotikon menjura.
Djoko Pekik lahir di Grobogan pada 2 Januari 1937. Dia memperoleh pendidikan formal di bidang seni saat menjadi mahasiswa Akademi Seni Rupa Indonesia (ASRI) di Yogyakarta.
Setelah kegegeran 1965, Djoko Pekik ditangkap oleh penguasa Orde Baru karena dianggap terkait dengan Lembaga Kebudayaan Rakyat atau LEKRA, organisasi yang terafiliasi dengan Partai Komunis Indonesia (PKI).
Djoko pun menjalani masa hukuman dengan tinggal di balik terali besi selama tujuh tahun. Dia dipenjara di Lapas Wirogunan, Yogyakarta.
Pada 1998, Djoko Pekik membuat heboh dengan karyanya yang berjudul 'Berburu Celeng'.
Ada kolektor yang membeli magnum opus itu dengan harga Rp 1 miliar, sebuah angka fantastis pada saat harga bahan bakar minyak atau BBM jenis bensin masih di kisaran Rp 1.000 per liter.(Antara/JPNN.com)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Maestro Lukis Srihadi Meninggal Dunia, Seniman hingga Kolektor Seni Berduka
Redaktur : Antoni
Reporter : Tim Redaksi