Kisah Butet soal Anggrek Putih dari Bu Mega dan Semangat untuk Pulih

Rabu, 07 Juni 2023 – 23:56 WIB
Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri dan seniman Butet Kertaredjasa sedang bercakap-cakap di sela-sela Rakernas III PDIP 2023 di Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Rabu (7/6). Foto: Humas DPP PDIP

jpnn.com, JAKARTA - Seniman teater cum penulis Butet Kartaredjasa menyampaikan terima kasihnya kepada Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri.

Pelaku seni asal Yogyakarta itu berkisah tentang dirinya sakit serius bahkan merasa nyaris menemui ajal, tetapi akhirnya memperoleh dorongan semangat untuk sembuh dari Presiden Kelima RI tersebut.

BACA JUGA: Encik Menyanyi Jarji Jarbeh di Depan Bu Mega, dari Lengji Lengbeh ke Tengji Tengbeh

Butet menceritakan pengalamannya itu saat menyampaikan sambutan pada peluncuran lagu ‘Jarji Jarbeh’ pada Rakernas III PDIP 2023 di Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Rabu (8/6).

Megawati dan para petinggi PDIP juga hadir pada persamuhan untuk mengenalkan lagu karya Sri Krishna yang berisi dukungan untuk Ganjar Pranowo di Pilpres 2024 tersebut.

BACA JUGA: Butet: Megawati Itu Levelnya Sudah Makrifat Politik

"Pertama-tama, saya ingin menyampaikan terima kasih, Ibu, karena saya hari ini berdiri di sini, sehat, salah satunya pada waktu saya sakit dan bercanda dengan maut itu, saya dapat energi dari Ibu Megawati," kata Butet.

Pria berusia 62 tahun yang berultah setiap 21 November itu lantas bercerita soal kiriman bunga dari Megawati.

BACA JUGA: Bung Karno, Silsilah dan Pertanda Alam atas Kelahirannya

"Saya dapat kiriman bunga anggrek warna putih," tutur Butet.

Menurut Butet, anggrek kiriman putri Proklamator RI Bung Karno itu kini menghiasi rumahnya di wilayah Kasihan, Bantul.

Anggrek itu juga tumbuh. "Sudah dua tahun tidak mati- mati bunga itu," ujar Butet.

Kini Butet merasa cukup bugar untuk menjalankan aktivitas keseniannya. Pemilik nama lengkap Bambang Ekoloyo Butet Kartaredjasa itu juga melukis dan menulis lagi.

Pada 19 Mei lalu, tulisan Butet yang berjudul 'Pesan Punakawan' dimuat di rubrik opini Harian Kompas.

“Saya mendapat cerita dari Mas Hasto (Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto, red) bahwa Ibu (Megawati, red) membaca tulisan saya, mengapresiasi, bahkan memerintahkan kader PDI Perjuangan membaca tulisan saya itu. Saya bangga, saya senang," kata Butet.

Namun, Megawati yang mendengar pengakuan Butet justru merasa malu karena bantuannya itu jadi omongan.

"Saya merasa malah jadi malu, karena mestinya jangan diomongkan. Karena saya ikhlas kok, mas," ujar Megawati.

Tokoh yang dilahirkan di Istana Kepresidenan Yogyakarta pada  23 Januari 1947 itu juga berpesan kepada seluruh kader PDIP untuk ikhlas dalam membantu sesama.

"Membantu orang itu tidak perlu digembar-gemborkan,” ujar Megawati di acara yang juga dihadiri dua anaknya, M Prananda Prabowo dan Puan Maharani, itu.(ast/jpnn.com)

Jangan Sampai Ketinggalan Video Pilihan Redaksi ini:

BACA ARTIKEL LAINNYA... Jumpa Pers Bersama Megawati, Jokowi Sebut Ganjar Punya Nyali dan Berani


Redaktur : Antoni
Reporter : Aristo Setiawan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler