Selamat! Lima Polisi Heroik Ini Dapat Penghargaan

Rabu, 01 Maret 2017 – 17:13 WIB
Keluarga Besar Putra-Putri (KBPP) Polri menganugerahi penghargaan kepada lima polisi yang berjasa besar terhadap negara. Fathan Sinaga/JPNN

jpnn.com - jpnn.com - Keluarga Besar Putra-Putri (KBPP) Polri menganugerahi penghargaan kepada lima polisi yang berjasa besar terhadap negara.

Pemberian hadiah dilakukan dalam acara HUT Ke-14 KBPP Polri di Wisma Bhayangkari, Jakarta Selatan, Rabu (1/3).

BACA JUGA: Pelaku Teror Bom Panci Itu Ternyata Ahli...

Sementara Ketua Umum KBPP Polri Bimo Suryono mengatakan, pihaknya memberikan hadiah Rp 20 juta kepada setiap pahlawan.

Penerima penghargaan mengalami cacat fisik karena menjalankan tugas.

BACA JUGA: Harapkan Polisi Cekatan Ungkap Motif Bom Panci Bandung

Dia adalah tiga polantas korban bom Thamrin yakni Ipda Dody Maryadi, Ipda Budiono, dan Ipda Denny Mahielu.

Kemudian, korban konflik Gerakan Aceh Merdeka Bripka Tolib dan korban bom Polres Surakarta Brigadir Suyono.

BACA JUGA: Polri Ajak Warga Ikut Membuat Raja Salman Merasa Nyaman

"Hadiah ini merupakan penghargaan serta sumbangan kepada para anggota Polri yang terluka dalam menjalankan tugas di lapangan seperti bom Thamrin dan anggota yang terluka dalam menjalankan tugas," kata Ketua Umum KBPP Polri Bimo Suryono dalam sambutannya.

Bimo menambahkan, pihaknya akan senantiasa berada di garis terdepan dalam menjaga, menjalankan serta mempertahankan Kebhinekaan yang ada.

"Kami jajaran KBPP Polri‎ yakin dan percaya penegakan hukum tetap dapat dijalankan dan diterapkan oleh para orang tua kami yang berdinas saat ini. ami percaya pimpinan Polri dan jajaran tetap mengedepankan hukum sebagai panglima dalam pengabdiannya di masyarakat," kata Bimo.

Sementara itu, Ipda Denny mengulas kembali peristiwa bom Thamrin pada Januari 2016 silam. Saat itu, dia bertugas sebagai Satgatur Polda Metro Jaya yang fungsinya mengawasi jalur ring dua relasi Hotel Indonesia-Harmoni.

"Jalur itu selalu dilalui presiden dan pejabat negara. Waktu saya patroli dan lihat pos Sarinah terbuka tidak ada anggota," terang Denny.

Dia melanjutkan, saat melihat pos Sarinah, sudah ada perasaan gundah di hatinya.

Namun, dia meyakinkan dirinya untuk tetap memeriksa pos tersebut.

"Kemudian saya lihat tas. Di situ terlihat detonator dan waktu saya pegang tangan saya tersetrum selama tiga menit. Habis itu, bunyi suara mengiang keras dan duaaar," kata Denny menceritakan kisah yang dialami saat itu.

Denny bahkan menunjukkan jarinya yang hilang akibat ledakan tersebut.

Pada saat itu, ada rasa kecewa namun bercampur dengan tabah. Sebab, seandainya dia tidak memberanikan diri, maka bisa jadi korbannya adalah presiden atau pejabat negara.

"Sekarang kepala saya butuh pemulihan tiga tahun. Tidur susah, kaki sulit digerakkan," tuturnya.

Dalam acara ini, dihadiri sejumlah pejabat Polri dan jenderal purnawirawan. Antara lain adalah Kepala BNN Komjen Budi Waseso dan Kadiv Humas Polri Irjen Boy Rafli. (Mg4/jpnn)

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... In Alasan Eks Kapolri Batal Bicara Soal Kasus Antasari


Redaktur & Reporter : Fathan Sinaga

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag
Polri   Bom Thamrin  

Terpopuler