Selamat Menjalani Unas! Jangan Gugup Kalau Gangguan Teknis

Senin, 04 April 2016 – 06:36 WIB
Ilustrasi. Dok/jawapos

jpnn.com - JAKARTA – Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) mengaku pihaknya tidak bisa menjamin Ujian Nasional (Unas) 2016 untuk siswa SMA dan sederajat yang dihelat mulai hari ini bakal nihil masalah. Namun, siswa diminta tidak perlu gugup jika mendapati gangguan teknis. 

Kepala Pusat Penilaian Pendidikan Kemendikbud Nizam menuturkan, masalah teknis berpotensi muncul, antara lain, untuk ujian nasional berbasis komputer (UNBK). Apalagi, tahun ini jumlah sekolah tempat UNBK bertambah banyak –sekitar empat kali lipat– bila dibandingkan dengan tahun lalu. 

BACA JUGA: Ini Bunyi Surat Mendikbud untuk Orang Tua dan Siswa

Total tahun ini ada 4 ribuan sekolah yang menyelenggarakan UNBK tersebut Secara keseluruhan, unas tahun ini diikuti 3,3 juta siswa. 

Nizam mengatakan, masalah klasik yang menghantui pelaksanaan UNBK adalah suplai listrik. ’’Ada pemadaman atau tidak, itu yang tahu PLN,’ katanya kemarin. 

BACA JUGA: Edukasi Masyarakat, Mahasiswa UPI Hijaukan Kawasan Sawarna

Namun, guru besar Fakultas Teknik UGM, Jogjakarta, itu menyatakan bahwa pihaknya telah melayangkan surat permohonan kepada PLN agar suplai listrik lancar di sekolah pelaksana UNBK. 

Dia menuturkan, jika ternyata mengalami pemadaman listrik, peserta UNBK tidak perlu risau. 

BACA JUGA: Patut Dicontoh, Sekolah Siapkan Laptop dan Genset Cadangan

Sebab, ujian tidak akan diulang dari depan. Dengan sistem penyimpanan digital, otomatis data jawaban siswa tersimpan sampai jawaban yang terakhir. Intinya, siswa tinggal melanjutkan penger- jaan soal ujian berikutnya. 

Selain itu, durasi atau waktu pengerjaan soal ujian tidak termakan lamanya pemadaman lampu. Nizam mengatakan, pengawas maupun proctor yang bertugas di ruang ujian siap membantu seluruh keluhan yang dialami siswa. 

Nizam juga tetap memberikan perhatian kepada pelaksanaan unas berbasis kertas. Dia mengatakan, total sekolah yang melaksanakan unas konvensional itu lebih banyak daripada UNBK. 

Persoalan lawas yang kerap terjadi di unas berbasis kertas adalah paket kertas ujian cacat. Misalnya, sobek, tidak terbaca, dan tertukar. ”Sebelum dikerjakan, mohon paket soal dilihat secara utuh.” 

Jika ada yang cacat, siswa diminta untuk segera melaporkan ke pengawas. Dengan demikian, naskah bisa segera diganti dengan cadangan. Nizam menjelaskan, di setiap amplop soal ujian disisipkan paket soal cadangan. Meski, jumlahnya tidak banyak. 

Jika di satu ruang ujian tidak cukup, paket cadangan bisa diminta ke ruang ujian lain. Jika di satu sekolah tidak cukup, paket cadangan bisa diminta ke sekolah penye- lenggara unas yang terdekat. 

Mendikbud Anies Baswedan kemarin juga berharap orang tua ikut menciptakan suasana tenang. Khususnya di dalam rumah. Adapun kepada para siswa peserta ujian, Anies meminta tidak perlu tegang. Apalagi, unas tahun ini tetap dipertahankan tidak menjadi penentu kelulusan. 

Dia mengaku sama tegangnya dengan para orang tua yang anaknya mengikuti unas. Sebab, anak sulungnya juga menjadi salah seorang peserta. ’’Perasaan saya sama. Ada rasa khawatir juga,’’ katanya. (wan/c10/ttg)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Di Daerah ini Naskah UN Masih Kurang Lho..


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler