Selamat, Menteri Siti Nurbaya Dapat Gelar Profesor Kehormatan dari UB

Minggu, 26 Juni 2022 – 12:40 WIB
Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya dikukuhkan sebagai profesor kehormatan dari Universitas Brawijaya. Foto: Humas KLHK

jpnn.com, MALANG - Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Siti Nurbaya mendapatkan gelar profesor kehormatan dalam bidang Ilmu Manajemen Sumber Daya Alam Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya (UB).

Pengukuhan ini digelar pada Sidang Terbuka Senat Akademik UB, Sabtu (25/6) di Gedung Samantha Krida, Malang, Jawa Timur.

BACA JUGA: Menteri Siti Nurbaya Ajak Aparat dan Masyarakat Bahu-membahu Antisipasi Karhutla

Siti menjadi profesor ke-30 di Fakultas Pertanian dan profesor aktif ke-167 di Universitas Brawijaya.

Dalam orasi ilmiahnya, Prof. Dr. Siti Nurbaya menyampaikan novelty (kebaharuan) tentang Indonesia’s Forestry and Other Land Use (FOLU) Net Sink 2030: Inovasi Tata Kelola Lingkungan Hidup dan Kehutanan.

BACA JUGA: Menteri Siti Nurbaya Sebut Gotong Royong Perlu Diperkuat Demi Mangrove Indonesia

Profesor Dr. Siti Nurbaya menjelaskan FOLU Net Sink 2030 adalah sebuah kondisi yang ingin dicapai melalui penurunan emisi gas rumah kaca (GRK) dari sektor kehutanan dan penggunaan lahan.

Skenario ini dibangun berdasarkan hasil kinerja bersama dalam melakukan koreksi kebijakan (corrective actions) sektor kehutanan selama lebih dari tujuh tahun terakhir.

BACA JUGA: Menteri LHK Siti Tekankan Solidaritas dan Kolaborasi dalam Aksi Lingkungan

Hal tersebut didukung oleh hasil pencermatan mendalam atas berbagai persoalan sektor kehutanan yang telah berlangsung selama belasan hingga puluhan tahun.

Siti menyatakan, Indonesia’s FOLU Net Sink 2030 mendorong kinerja sektor kehutanan menuju target pembangunan yang sama.

Yaitu, tercapainya tingkat emisi GRK sebesar minus 140 juta ton CO2e pada 2030.

“Untuk pertama kali dalam sejarah pembangunan sektor kehutanan, seluruh program kegiatan memiliki indikator dan satuan volume ukur yang sama, yaitu CO2e," ungkapnya.

Indonesia’s FOLU Net Sink 2030 menggunakan modalitas kerja dengan tiga pijakan dasar utama, yaitu Sustainable Forest Management, Environmental Governance, dan Carbon Governance.

"Melalui program Indonesia’s FOLU Net Sink 2030, diharapkan tidak hanya mencapai target dalam penurunan emisi GRK, tetapi juga dijadikan momentum untuk mempercepat penguatan tata kelola lingkungan hidup dan kehutanan di Indonesia," katanya.

Pada kesempatan ini, Rektor Universitas Brawijaya Prof. Dr. Nuhfil Hanani AR, menyampaikan Prof Dr. Siti Nurbaya merupakan yang pertama kali dikukuhkan sebagai profesor kehormatan sekaligus guru besar di fakultas pertanian dalam bidang ilmu manajemen sumber daya alam.

"Universitas Brawijaya diproyeksikan oleh Kemendikbudristek bukan lagi universitas kelas Indonesia, tetapi dipromosikan sebagai universitas kelas dunia," katanya.

Nuhfil juga menyatakan pihaknya terus berupaya menambah jumlah profesor di angka 20 persen dari seluruh dosen.

"Saya berharap banyak kepada masing-masing fakultas untuk meningkatkan Guru Besarnya," ujarnya. (mrk/jpnn) 

Yuk, Simak Juga Video ini!


Redaktur : Tarmizi Hamdi
Reporter : Tarmizi Hamdi, Tarmizi Hamdi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler