Warga Gianyar, Bali, kemarin gemparAnak Agung Gde Agung Bharata, mantan bupati di daerah itu, terseret ombak bersama istrinya, Nanik Mirna
BACA JUGA: Mochamad Ariyo Farid Zidni, Pendongeng dari Bencana ke Bencana
Keajaiban pun terjadiBACA JUGA: Pengalaman Ulama Suni Indonesia
Tetapi, sang istri tewas-----------------------------------------------
SENTOT P,WAYAN P,- GIANYAR
-----------------------------------------------
TRAGEDI itu terjadi kemarin pagi
BACA JUGA: Pengalaman Ulama Suni Belajar di Komunitas Syiah Iran (1)
Saat itu, pukul 09.00 waktu setempat, Gung Bharata (panggilan akrab Anak Agung Gde Agung Bharata) sedang berjalan kaki di sepanjang Pantai Sidayu, Banjarangkan, KlungkungPria 61 tahun itu mengajak istrinya, Nanik Mirna, 59Mereka didampingi Semara Yoga, ajudan Gung BharataMenurut beberapa kerabat, kebiasaan berjalan kaki pada pagi di tepian pantai itu biasa dilakukan Bharata sejak dia menjabat bupati Gianyar (2003?2008)Dan, kebiasaan itu tetap dilakukan pria yang saat ini menjadi anggota DPRD Bali tersebutKetika sedang menyusuri pantai, 30 menit berselang, terjadilah musibah tersebutSaat itu mereka sedang melintasi loloan (muara sungai) Pantai Sidayu
Nanik Mirna bermaksud menyeberangi loloan yang deras ituSemara Yoga mengingatkan mereka agar tidak menyeberangi loloanSebab, aliran muara sungai itu sedang deras-derasnyaMaklum, dua hari terakhir kawasan timur Bali diguyur hujanTapi, peringatan sang ajudan, rupanya, tak diindahkan Gung Bharata dan istrinyaMereka tetap saja menyeberangi loloan
Saat menyeberang itulah, musibah terjadiTubuh Nanik jatuh setelah tak mampu menjaga keseimbangan saat melintasi loloanBegitu jatuh, tubuh Nanik langsung terseret arus sungai ke arah lautMelihat istrinya jatuh dan terseret arus, Gung Bharata tak tinggal diamDia berusaha menolong istrinya"Kejadiannya sangat cepatGung Bharata yang berusaha menarik tubuh (Nanik) Mirna kembali ke daratan malah ikut terseret arus sungaiDan, keduanya terbawa ke tengah laut," terang salah seorang saksi mata di lokasi kejadian saat ditanya petugas
Informasi lenyapnya pasutri pejabat itu langsung tersiar ke seantero GianyarRatusan hingga ribuan warga dari berbagai penjuru Gianyar memadati lokasi pantai timur GianyarMisalnya, Pantai Siyut, Pantai Masceti, dan Pantai Lebih.
Sejumlah pejabat pemerintah juga turut mendatangi lokasi Pantai Sidayu, KlungkungDi antaranya, Bupati Gianyar Tjokorda Artha Ardhana Sukawati alias Cok Ace, Wakil Gubernur AA Puspayoga, Ketua DPRD Bali Cok Ratmadi, dan Ketua DPRD Gianyar Agus Mahayastra, serta sejumlah petinggi PDIP Bali lainnya.
Sekitar pukul 12.40 Wita tersiar kabar bahwa jasad Nanik sudah ditemukan di laut lepas Pantai LebihRombongan pejabat dan warga pun berduyun-duyun memadati kawasan tersebutDan benar saja, sekitar pukul 13.20 Wita, tiga perahu jukung nelayan dan sebuah perahu karet milik Basarnas merapat ke pantaiWarga yang menunggu di bibir pantai tak sabarMereka terbawa suasana emosi kesedihanTidak sedikit di antara warga, termasuk Bupati Cok Ace, terlihat menangis
Puncaknya, saat perahu karet milik Basarnas tiba di tepi pantai, teriakan histeris beberapa warga spontan terdengarDi dalam perahu karet itulah jasad Nanik dibawaTubuh perempuan kelahiran Malang, Jatim, itu sudah dibungkus dengan menggunakan kantong mayatUntuk menghindari kerumunan warga, petugas membawa jenazah Nanik ke RS Sanjiwani, Gianyar
"Jenazah kami temukan sekitar 1,5 mil laut lepas Pantai GianyarKondisi jenazah telungkup dan dalam keadaan utuh," tutur Kadek Nurjanah, salah seorang petugas Basarnas yang menemukan jasad Nanik.
Nurjanah kepada Radar Bali mengatakan bahwa dirinya menyisir lautan lepas hingga kawasan Pantai Cucukan"Angin dan arus laut memang mengarah ke pantai di GianyarJadi kami sisir kawasan ini," katanya.
Meninggalnya Nanik awalnya membuat warga Gianyar meyakini bahwa nasib yang sama akan dialami Gung BharataSekitar pukul 14.40 tersiar kabar bahwa jasad Gung Bharata ditemukan di pinggir Pantai MascetiSaat itu Gung Bharata ditemukan Suwita, salah seorang warga, dalam keadaan terdampar di pasir
Dan yang ajaib, saat ditemukan, dia masih bernapas meski terlihat sangat lemas"Gung Bharata berusaha berenang saat terombang-ambing ombakDan, dia berhasil mencapai Pantai Masceti," terang salah seorang saksi.
Diperkirakan, Gung Bharata bertahan dengan berusaha tetap mengapung di tengah laut selama hampir lima jam sejak terseret arus (pukul 09.30)Tanpa menunggu lama, petugas mengevakuasi Gung Bharata ke RS Sanjiwani, Gianyar
Penanganan Gung Bharata di rumah sakit sempat terkendalaSebab, banyak warga ingin melihat langsung kondisi mantan bupatinya itu"Pak Gung sudah di ruang ICUSudah, sudah, semua keluarYang penting beliau selamat," ujar salah seorang kerabat Puri Gianyar yang meminta warga keluar ruang UGD RS Sanjiwani.
Belum ada keterangan resmi yang dikeluarkan pihak rumah sakitMenurut salah seorang petugas, Gung Bharata hanya mengalami shock dan membutuhkan perawatan intensifSebab, kabarnya, penglingsir Puri Gianyar itu memiliki latar belakang penyakit jantung. Setelah dijenguk sejumlah pejabat dan kerabat, termasuk Gubernur Bali Made Mangku Pastika, Bharata dibawa ke RS Sanglah, Denpasar, untuk mendapatkan perawatan lebih lanjut
Bupati Gianyar periode 2003-2008 itu kemudian dibawa ke ruang intensive care unit (ICU) dan dirawat di ruang khususDia sempat tidak sadarkan diriNamun, kini kondisinya berangsur membaikMenurut pantauan Radar Bali (Group JPNN) di kamarnya kemarin, Gung Bharata mulai bisa berbicaraSejumlah anggota keluarga, rekan politisi, dan para mantan stafnya tampak berdatangan ke RS Sanglah menengok Gung BharataSalah seorang di antara mereka adalah Ketua DPRD Tabanan Ketut "Boping" Suryadi
Gung Bharata kepada Boping menceritakan pengalamannya terombang-ambing selama terbawa arusSaat itu Gung Bharata berusaha tidak panik"Gelombang kerasGung Bharata diseret hingga lebih dari satu kilometer ke tengah lautNamun, beliau tetap tenang dan sadar," kata Boping
Saking tenangnya, Gung Bharata mengaku sempat berdoa"Tuhan, manusia diciptakan dari airBerikanlah saya pertolongan di air ini." Begitulah doa yang diucapkan Gung Bharata seperti disampaikan kepada Boping
Doa itu seperti dijawabGelombang besar mengempas Gung Bharata hingga akhirnya terdampar di karang"Saat itu sempat tidak sadarBaru sadar sudah di atas karangAkhirnya berusaha bangkit setelah ada yang melihatSetelah itu, dia pingsan lagi," katanya.
Diduga, Gung Bharata menyelamatkan diri dengan cara berenang ke tepian pantai saat terseret arus laut"Bapak memang dikenal pandai berenangTapi, dalam kondisi seperti ini, kemampuan renang saja tidak cukupIni terjadi karena faktor nasib yang baik," tutur Kepala Bappeda IB Nyoman Rai yang juga menjenguk Gung BharataApalagi, menurut dia, Gung Bharata juga dikenal punya latar belakang penyakit jantungHingga tadi malam, Gung Bharata masih tergolek lemah di RS SanglahDia juga belum diberi tahu perihal nasib istrinya(c4/kum)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Ada Tanda Tangan Empat Pejuang, Ditawar Rp 2 Miliar
Redaktur : Tim Redaksi