jpnn.com - JAKARTA - Pemilihan Ketua Umum Partai Golkar di Musyawarah Nasional Luar Biasa di Bali, menuai pujian. Pemilihan yang memenangkan Setya Novanto sebagai ketum Beringin itu dianggap sangat demokratis.
"Luar biasa demokrasi yang berlangsung pada Munaslub Golkar kali ini di Bali yang memberikan mandat kepada Setya Novanto menakhodai Golkar periode 2014 - 2019," kata pengamat politik dari Universitas Pelita Harapan Emrus Sihombing, Kamis (19/5).
BACA JUGA: Menilik Keberanian Hakim yang Memvonis Koko, Predator Puluhan Anak
Menurut Emrus, proses politik di Munaslub kali ini bukti bahwa Golkar menunjukan sebagai partai yang menerapkan proses demokrasi yang sangat baik di internal. Para pemilik hak suara memberikan pilihannya secara bebas dan rahasia ke kotak suara.
Hasilnya, Golkar menentukan pilihan kepada Setya Novanto. "Proses perhitungan suara sebagai bukti bahwa Golkar menjunjung tinggi kerahasiaan sebagai salah satu nilai penting dalam berdemokrasi," ujarnya.
BACA JUGA: Enaknya...Ada Kabar Baik Lagi buat PNS dan Honorer
Selain itu, dukungan yang diberikan oleh pemilik hak suara dan caketum yang lain untuk tidak melakukan putaran kedua sebagai modal luar bisa bagi Setya Novanto membawa Golkar ke depan sebagai partai petarung pada Pilkada 2017, serta Pileg dan Pilpres 2019.
"Karena itu, Munaslub kali ini menjadi titik balik bagi Golkar untuk bersatu dan solid seperti sedia kala," pungkas Direktur EmrusCorner ini. (boy/jpnn)
BACA JUGA: Ditinggal Golkar, Begini Reaksi Prabowo
BACA ARTIKEL LAINNYA... 13 Suara untuk Setya Novanto Asalnya Dari Sini!
Redaktur : Tim Redaksi